Senin 09 May 2022 02:35 WIB

Kereta Masih Jadi Pilihan Favorit ke Kampung Halaman

Perjalanan sekeluarga lewat darat lebih murah naik dibandingkan menggunakan pesawat.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Sejumlah penumpang berjalan setibanya di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (5/5/2022).
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Sejumlah penumpang berjalan setibanya di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (5/5/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kereta masih menjadi pilihan favorit masyarakat untuk mudik ke kampung halaman pada liburL ebaran 2022. Rahayu (45 tahun), pemudik asal Kota Surabaya, Jawa Timur, saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Ahad (8/5/2022), mengaku, ia mudik ke Lampung untuk menjumpai ibunya.

Bersama empat anggota keluarganya, Rahayu berpindah-pindah transportasi termasuk kereta. Untuk kembali ke Surabaya, Rahayu juga melakukan hal yang sama. Dari Lampung, ia naik travel lalu diteruskan dengan kapal laut, berganti bus menuju Terminal Tanjung Priok, kemudian pulang ke Surabaya dengan naik kereta.

"Jauh memang perjalanannya, putus-putus. Berangkat dari kemarin malam, tapi senang bisa ketemu keluarga dan orang tua," ujar Rahayu. Dia menuturkan, tahun ini adalah perjalanan mudik pertama setelah dua tahun absen pulang ke kampung halaman di Lampung karena pandemi Covid-19.

Menurut dia, harga tiket untuk perjalanan sekeluarga lebih murah jika dibandingkan dengan menggunakan transportasi udara. Khoirun (38) yang juga berasal dari Surabaya, menempuh perjalanan yang sama dengan Rahayu. Bersama ketiga anaknya, Khoirun mudik ke Lampung menggunakan bus, kereta, dan kapal laut.

Dia menuturkan, awalnya kesulitan mencari tiket menuju Lampung. Namun, kereta menjadi opsi alternatif, meski harus berpindah-pindah moda transportasi. "Dapat tiketnya lewat kereta, akhirnya mampir Jakarta. Dari Lampung seperti biasa naik bus, dari Kalideres ke sini lewat aplikasi online," kata Khoirun.

Dia yang sudah lima tahun tidak mudik memesan tiket perjalanan kereta secara daring. Awalnya, Khoirun sempat kebingungan. Namun ,setelah mempelajarinya mekanisme pemasana menggunakan aplikasi akhirnya menjadi terbiasa. "Lumayan gampang, cuma awalnya saja agak bingung," ujar Khoirun.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta mencatat pada Ahad di Stasiun Gambir terdapat 36 kereta beroperasi. Dari jumlah tersebut delapan di antaranya merupakan kereta tambahan. Adapun volume penumpang berangkat sebanyak 11.700 atau 67 persen dari total tempat duduk yang tersedia sebanyak 17.700.

Untuk Stasiun Pasar Senen terdapat 29 kereta beroperasi, yang tiga di antaranya merupakan kereta tambahan. Volume penumpang berangkat sebanyak 12.700 atau 60 persen dari total tempat duduk yang tersedia sebanyak 21.500.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement