Senin 09 May 2022 06:04 WIB

Tikus Semakin Merajalela di New York City, 7.400 Aduan Masuk ke Layanan Kota Hingga April

Hingga April, 7.400 laporan penampakan tikus masuk ke layanan 311 New York City.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Reiny Dwinanda
Seekor tikus tampak berkeliaran di platform kereta bawah tanah Times Square di New York, pada 27 Januarii 2015. Sepanjang tahun ini, lebih dari 7.100 laporan penampakan tikus telah masuk dari warga New York. Angkanya meningkat sekitar 60 persen dibandingkan empat bulan pertama 2019, tahun terakhir pra pandemi.
Foto: AP Photo/Richard Drew, File
Seekor tikus tampak berkeliaran di platform kereta bawah tanah Times Square di New York, pada 27 Januarii 2015. Sepanjang tahun ini, lebih dari 7.100 laporan penampakan tikus telah masuk dari warga New York. Angkanya meningkat sekitar 60 persen dibandingkan empat bulan pertama 2019, tahun terakhir pra pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Tikus-tikus semakin merajalela di New York City sejak pandemi Covid-19 menerpa. Binatang pengerat ini keluar dari sarangnya di bawah tanah dan berpesta di hamparan sampah di jalan-jalan, taman, dan gundukan sampah tepi jalan.

Data pemerintah kota kini menunjukkan penampakan tikus di wilayah itu semakin sering daripada dalam satu dekade lalu. Hingga April, orang-orang telah melaporkan sekitar 7.400 penampakan tikus ke jalur permintaan layanan 311.

Baca Juga

Aduan tersebut naik dari sekitar 6.150 selama periode yang sama tahun lalu. Angkanya naik lebih dari 60 persen dari kira-kira empat bulan pertama 2019, tahun terakhir pra pandemi.

Dalam empat bulan pertama 2022, jumlah penampakan tikus adalah yang tertinggi tercatat setidaknya sejak 2010, tahun pertama catatan daring tersedia. Sebagai perbandingan, ada sekitar 10.500 penampakan sepanjang 2010 dan 25.000 laporan serupa sepanjang tahun lalu.

Kemungkinan populasi tikus meningkat masih diperdebatkan, tetapi pandemi mungkin membuat situasinya lebih terlihat. Dengan semakin banyaknya orang yang menghabiskan waktu di luar ruangan saat suhu semakin panas, apakah penampakan tikus akan semakin meningkat?

"Itu tergantung pada seberapa banyak makanan yang tersedia untuk mereka dan di mana," kata spesialis pengendalian hama untuk negara bagian New York yang berbasis di Cornell University, Matt Frye.

Sementara itu, kembali ke rutinitas pra pandemi, menurut Frye, memang terasa menggembirakan. Namun, itu juga berarti bisnis seperti biasa untuk masalah tikus yang secara langsung terkait dengan perilaku manusia.

Tikus telah menjadi masalah di New York City sejak didirikan. Setiap pemimpin generasi baru telah mencoba menemukan cara yang lebih baik dalam mengendalikan populasi hewan pengerat dan berjuang untuk menunjukkan hasil.

Ketika menjadi pemimpin wilayah Brooklyn, Walikota Eric Adams mengganggu aktivis hak-hak binatang dengan mendemonstrasikan jebakan yang menggunakan ember berisi sup cuka yang beracun. Cairan itu dipakai untuk menenggelamkan tikus yang terpikat oleh aroma makanan.

Mantan Walikota Bill de Blasio bahkan menghabiskan puluhan juta dolar untuk upaya mengurangi populasi tikus di lingkungan yang ditargetkan. Program ini dilakukan melalui pengambilan sampah yang lebih sering, inspeksi perumahan yang lebih agresif, dan mengganti lantai rubanah di beberapa gedung apartemen dengan yang terbuat dari beton.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement