Senin 09 May 2022 10:04 WIB

Ribuan Militer AS Dipecat, Termasuk 36 Jenderal karena Menolak Divaksin

Dari 3.400 personel lima matra militer di AS, Korps Marinir paling banyak dipecat.

Petugas kesehatan sedang menyuntikkan vaksin kepada personel militer Amerika Serikat.
Foto: Dok militarytimes.com
Petugas kesehatan sedang menyuntikkan vaksin kepada personel militer Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pejabat militer Amerika Serikat (AS) bersikap tegas dengan melepas total 3.400 tentara yang menolak untuk disuntuk vaksin Covid-19. Korps Marinir, sejauh ini, telah mengeluarkan anggotanya yang paling banyak mencapai 1.968 personel, yang 20 persen di antaranya menerima pemberhentian dengan hormat. Meski begitu, jumlah personel yang dikeluarkan masih di bawah satu persen dari total kekuatan, yang mencapai 215 personel.

Korps Marinir telah memproses semua pemecatan itu dengan kode pendaftaran ulang yang memungkinkan personel untuk bergabung kembali dengan United States Marine Corps (USMC) jika mereka berubah pikiran dan mau divaksin. Pimpinan USMC Letnan Jenderal Marinir David Ottignon mengatakan, sebanyak 97 persen pasukan Korps Marinir sudah divaksin sepenuhnya.

"Saya dapat memberi tahu Anda bahwa tidak ada dampak operasional di seluruh pasukan untuk kesiapan," kata David Ottignon kepada Parlemen dikutip dari Military Times di Jakarta, Senin (9/5/2022).

Baca: TNI AU Operasi TMC yang Sukses Kurangi Intensitas Hujan di Sirkuit Mandalika

Sementara itu, US Navy (Angkatan Laut) telah memberhentikan 798 pelaut (0,2 persen) dari armada, yang semuanya menerima pelepasan secara terhormat. Wakil Laksamana John Nowell menuturkan, sampai saat ini, sekitar 99 persen personel dari kekuatan aktif dan 93 persen dari kekuatan keseluruhan telah divaksinasi penuh.

Letnan Jenderal Gary Brito menjelaskan kepada anggota Parlemen, US Army (Angkatan Darat) juga telah memisahkan 345 tentara, yang sembilan di antaranya dilakukan terhormat. Termasuk juga 36 jenderal dilepas dari masa dinas dalam kondisi terhormat. Semua prajurit itu berada di sisi tugas aktif, yang merupakan sekitar 0,07 persen dari kekuatan Angkatan Darat aktif.

US Air Force (Angkatan Udara) juga telah memisahkan 287 penerbang, menurut Asisten Deputi Kepala Staf Gwendolyn DeFilippi. Jumlah itu sekitar dua persen yang menerima pemberhentian dengan hormat atau menyumbang sekitar 0,04 persen dari total kekuatan dari Angkatan Udara.

Untuk US Space Force (Angkatan Luar Angkasa), yang hanya memiliki sekitar 8.400 penjaga, otoritas tidak melakukan pemecatan. Sampai saat ini, tingkat vaksinasi personel US Space Force mencapai 98 persen.

Baca: Rapim TNI AD Diisi Materi Megawati Soekarnoputri Tentang Penguatan Pancasila

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement