Senin 09 May 2022 10:22 WIB

Sekjen PBB Terkejut atas Laporan Serangan ke Sekolah

Hukum internasional melarang warga sipil dan infrastruktur sipil diserang

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Pemimpin PBB dilaporkan
Foto: AP/Ukrainian Presidential Press Off
Pemimpin PBB dilaporkan "terkejut" mendengar serangan pada sebuah sekolah di Kota Bilohorivka, Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pemimpin PBB dilaporkan "terkejut" mendengar  serangan pada sebuah sekolah di Kota Bilohorivka, Ukraina. Sekolah itu dikabarkan menampung banyak orang yang mencari perlindungan di tengah peperangan.

Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menegaskan kembali hukum internasional melarang warga sipil dan infrastruktur sipil diserang.

"Perang harus berakhir, dan perdamaian harus ditegakkan sesuai dengan Piagam PBB dan hukum internasional, PBB dan mitra-mitra kemanusiaannya di PBB akan terus mendukung orang-orang yang hidupnya hancur oleh perang," kata juru bicara Stephane Dujarric, Senin (9/5/2022).

Pemerintah Ukraina khawatir serangan ke sekolah itu menewaskan 60 orang lebih. Sementara pasukan Rusia meningkatkan serangan mereka ke pabrik baja Azovstal untuk merebut Kota Mariupol sebelum Hari Kemenangan Rusia.

Pihak berwenang Ukraina mengatakan sekitar 90 orang berlindung di bawah tanah sekolah itu. Tim pertolongan pertama menemukan dua jenazah dan menyelamatkan 30 orang. "Kemungkinan besar 60 orang yang masih berada di bawah puing-puing sudah meninggal," kata Gubernur Provinsi Luhansk Serhiy Haidai di aplikasi kirim pesan Telegram.

Ia menambahkan tembakan Rusia juga menewaskan dua anak laki-laki berusia 11 dan 14 tahun di dekat Kota Pryvillia. Luhansk bagian dari Donbas, jantung industri di sebelah timur yang pasukan Rusia coba kuasai.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement