Selasa 10 May 2022 00:05 WIB

Kiriman Kedua Bantuan Obat dan Alkes Indonesia Tiba di Sri Lanka

Kiriman kedua bantuan obat-obatan dan alat kesehatan tiba di Sri Lanka

Seorang pria mengibarkan bendera nasional Sri Lanka saat dia berdiri di barikade yang menghalangi pintu masuk ke kantor presiden selama protes di Kolombo, Sri Lanka, Senin, 11 April 2022. Ribuan warga Sri Lanka memprotes menyerukan presiden negara itu Gotabaya Rajapaksa untuk mengundurkan diri di tengah krisis ekonomi terburuk dalam sejarah.
Foto: AP Photo/Eranga Jayawardena
Seorang pria mengibarkan bendera nasional Sri Lanka saat dia berdiri di barikade yang menghalangi pintu masuk ke kantor presiden selama protes di Kolombo, Sri Lanka, Senin, 11 April 2022. Ribuan warga Sri Lanka memprotes menyerukan presiden negara itu Gotabaya Rajapaksa untuk mengundurkan diri di tengah krisis ekonomi terburuk dalam sejarah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kiriman kedua bantuan obat-obatan dan alat kesehatan (alkes) dari Indonesia untuk Sri Lanka telah tiba di Colombo pada Ahad (8/5/2022), kata KBRI Colombo dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin (9/5/2022).

Pengiriman tahap kedua bantuan obat-obatan esensial dan alkes dari Indonesia tersebut telah tiba di bandara internasional Sri Lanka, Bandaranaike International Airport (BIA) di Katunayake. Pengiriman bantuan kedua itu, menurut KBRI Colombo, melengkapi bantuan kemanusiaan dari Indonesia untuk Sri Lanka dengan total sebesar 3,1 ton atau senilai 1,6 juta dolar Amerika Serikat (Rp23,24 miliar).

Sebelumnya, bantuan secara keseluruhan telah diserahkan secara simbolis pada Kamis (28/4/2022) oleh Duta Besar RI untuk Sri Lanka Dewi Gustina Tobing kepada Menteri Kesehatan Sri Lanka Channa Jayasumana, yang didampingi oleh Perwakilan WHO untuk Sri Lanka Alaka Singh.

Dalam serah terima tersebut, Menteri Jayasumana menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada pemerintah dan industri farmasi Indonesia yang telah menanggapi permintaan Sri Lanka dalam waktu singkat.

Perwakilan WHO di Sri Lanka juga mengapresiasi Pemerintah Indonesia dan pihak terkait lainnya di kedua negara yang telah berkoordinasi dengan sangat baik dan intensif sehingga berhasil mengumpulkan dan mengirimkan bantuan dalam waktu singkat.

Dalam paket bantuan dari Indonesia itu, terdapat 10 jenis obat sitostatika, 1 jenis suplemen untuk penderita kanker, dan 8 jenis alat kesehatan, salah satunya adalah Precut Silk & T-Silk Non Absorbable Suture sesuai permintaan Pemerintah Sri Lanka.

Pemerintah Indonesia yang didukung oleh industri farmasi Indonesia menjadi negara pertama yang memberikan respons positif atas permintaan Pemerintah Sri Lanka, melalui koordinasi antara Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, dan WHO.

Tanggapan cepat dari seluruh pemangku kepentingan di Indonesia menunjukkan kepedulian Indonesia terhadap Sri Lanka dan pemahaman akan pentingnya obat-obatan esensial dan peralatan medis tersebut bagi masyarakat Sri Lanka saat ini, kata KBRI Colombo dalam keterangannya.

Bantuan dari Indonesia tersebut sebagian telah disalurkan oleh Kementerian Kesehatan Sri Lanka ke beberapa rumah sakit milik pemerintah, seperti National Hospital of Sri Lanka (NHSL), Colombo South Teaching Hospital (Kalubowila), National Cancer Institute (RS Apeksha) dan akan segera diberikan ke rumah sakit lainnya berdasarkan prioritas.

WHO memastikan untuk memonitor penyaluran bantuan Indonesia kepada orang-orang yang membutuhkan di Sri Lanka.Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Sri Lanka terjalin sejak 1952. Kedua negara pada tahun ini memperingati 70 tahun hubungan diplomatik, dan bantuan ini menandakan persahabatan yang kuat antara kedua negara.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement