Kasus Penusukan di Sleman, Empat Saksi Diperiksa
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Pol Ade Ary Syam. | Foto: Wahyu Suryana
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Peristiwa penusukan mengakibatkan dua pemuda tewas terjadi di Seturan, Caturtunggal, Depok, Sleman, DIY. Untuk menyelidiki kasus tersebut, jajaran Polda DIY telah mendalami beberapa CCTV yang ada di sekitar lokasi.
Begitu pula olah TKP telah dilakukan beberapa saat setelah kejadian. Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Pol Ade Ary Syam Indriadi mengatakan, korban juga sudah dilakukan visum luar dan visum dalam di RS Bhayangkara Polri Polda DIY. "Sejauh ini sudah empat saksi yang kami periksa," kata Ade, Senin (9/5/2022).
Ia turut mengimbau masyarakat bila ada yang mengetahui atau melihat kejadian ini agar dapat memberikan informasi ke 110, saluran gratis bebas pulsa Polri. Selain itu, dapat melalui akun-akun Polda DIY seperti Instagram, Twitter, atau Tiktok.
Lebih lanjut ditekankan, masyarakat tidak perlu takut memberikan informasi kepada pihak kepolisian. Saat ini, lanjut Ade, sudah ada beberapa titik terang yang telah mereka dapatkan terkait penyelidikan kasus ini, dan masih terus dikejar pelaku-pelaku terkait.
Soal kejadian tersebut, ia mengungkapkan, terjadi usai berselisih paham karena kedua kelompok korban dan kelompok pelaku bertemu di persimpangan di sekitar tkp. Kedua kelompok tidak saling mengalah, cekcok, kejar mengejar, hingga penganiayaan.
Polisi masih mendalami keterlibatan kedua kelompok tersebut, apakah sudah saling mengenal atau memang tidak saling kenal dan sekadar berpapasan. Ade menerangkan, kelompok pelaku yang terlibat terdiri dari 4-5 orang dan mengendarai tiga motor.
"Hasil visum luar dan visum dalam belum ke luar, diduga akibat kekerasan senjata tajam, satu di dada, satu di punggung," ujarnya.
Selain pelaku, Ade menuturkan, polisi masih mencari alat yang digunakan pelaku untuk melakukan penusukan. Yang mana, telah mengakibatkan dua pemuda, TIP (29) asal Bangka Belitung dan DS (22) asal Sumatra Utara tersebut meninggal dunia.
Ia menambahkan, saat kejadian korban diantar ke rumah sakit oleh kawan mereka, kemudian saksi yang merupakan kawan korban lain melapor ke Polda.
Sejauh ini, diketahui kalau kelompok korban baru pulang usai menghadiri acara kumpul-kumpul. "Identitas pelaku ada titik terang, namun masih kita lakukan pengejaran," katanya.