Senin 09 May 2022 14:51 WIB

Data BPS: Sektor Pertanian Serap Lapangan Kerja Tertinggi di Tahun 2022

BPS mencatat penyerapan tenaga kerja sektor pertanian mengalami pertumbuhan positif

Petani menanam bibit padi di Sidomulyo, Sawahan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Sabtu (16/4/2022). BPS mencatat penyerapan tenaga kerja sektor pertanian mengalami pertumbuhan positif. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/SISWOWIDODO
Petani menanam bibit padi di Sidomulyo, Sawahan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Sabtu (16/4/2022). BPS mencatat penyerapan tenaga kerja sektor pertanian mengalami pertumbuhan positif. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian mengalami pertumbuhan positif, di mana distribusi penduduk yang bekerja mencapai 29,96 persen atau sekitar 1,86 juta orang pertahun (YonY). Sementara tingkat pengangguran tahun 2022 mengalami penurunan yang cukup signifikan.

"Pada Februari 2021 angkanya masih 6,26 persen dan sekarang turun menjadi 5,83 persen," ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam berita resmi statistik yang digelar melalui video conference, Senin (9/5/2022).

Baca Juga

Di sisi lain, Margo mengatakan Nilai Tukar Petani (NTP) yang dihitung berdasarkan tahunan (YonY) juga mengalami kenaikan. NTP pada April 2022 mencapai 108,46 atau lebih tinggi jika dibandingkan nilai NTP April 2021 yang hanya 102,93.

Selain NTP, Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) pada April 2022 mengalami kenaikan cukup tinggi jika dibandingkan kondisi NTUP April 2021 yang angkanya hanya 103,55. Sedangkan NTUP tahun ini mencapai 108,64. Meski demikian, baik NTP maupun NTUP yang dihitung secara bulanan mengalami penurunan.

Menurut Margo, penurunan terjadi karena indeks harga yang diterima petani nilainya lebih rendah jika dibandingkan dengan indeks yang harus dibayarkan petani. "Indeks harga yang diterima petani kenaikannya hanya meningkat 0,06 persen sementara indeks yang dibayar petani 0,83 persen," katanya.

Terpisah, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri menjelaskan penurunan NTP di beberapa sektor disebabkan biaya produksi pada beberapa komoditas yang meningkat. Namun penerimaan petani tetap baik karena permintaan tinggi untuk komoditas pangan dan pertanian terutama saat puasa dan hari raya Lebaran 2022.

Kuntoro menyampaikan terima kasih atas kerja keras petani, peternak, dan semua pihak dalam mendorong sektor pertanian yang jauh lebih kuat dan mandiri. Karena itu, Kuntoro mengajak masyarakat untuk menjaga momemtum ini agar pertanian dan kesejahteraan petani tetap tumbuh secara baik.

"Apalagi saat ini kita sedang menghadapi panen raya di seluruh daerah. Momentum ini harus kita jaga bersama agar tidak terjadi penurunan harga hasil panen," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement