REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Zainur Mashir Ramadhan
Layanan mudik gratis dari Pemprov DKI Jakarta tahun ini dituding beraroma politis demi kepentingan politik Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. Pasalnya, saat melepas peserta mudik gratis di terminal Pulogebang, Jakarta Timur, pada Rabu (27/4/2022) lalu terlihat berfoto bersama dengan beberapa pemudik yang menggunakan kaus putih bertuliskan “Anies Baswedan for President”.
Sekretaris Fraksi PSI DPRD DKI William Aditya mengatakan, masuknya unsur politis dalam kegiatan mudik gratis itu tidak sepatutnya terjadi. Terlebih, kegiatan tersebut berasal dari dana APBD.
“Tidak elok sekali jika ada dugaan kepentingan ambisi politik,” kata William, pekan lalu.
Namun, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, membantah anggapan bahwa kegiatan mudik gratis DKI 2022 jadi ajang kegiatan politik. Menurutnya, kegiatan mudik DKI yang dilakukan sejak tahun-tahun lalu, merupakan program Pemprov DKI.
“Pertama kegiatan mudik gratis itu sudah dilakukan sejak tahun-tahun sebelumnya. Kegiatan itu untuk membantu warga Jakarta yang pulang kampung,” kata Riza di Balai Kota, Kamis (5/5/2022) malam.
Riza menyebut, bantuan dari Pemprov DKI itu untuk meringankan beban banyak pihak. Selain para pemudik, kata Riza, juga sebagai upaya DKI mengurangi kepadatan arus lalu lintas dengan menyiapkan kendaraan massal seperti bus.
“Jadi tidak melalui kendaraan pribadi,” ucapnya.
Riza menegaskan, kegiatan mudik gratis itu sama sekali tidak bernada politik praktis. Apalagi, katanya, memiliki sangkut paut dengan Pilpres 2024.
“Kalau ada orang yang kebetulan pake baju A baju B baju C ya itu ndak usah terlalu diributkan. Kan juga tidak dimaksudkan dikoordinir atau diatur,” jelasnya.
Anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Tatak Ujiyati mengatakan, orang yang menggunakan kaos dukungan Anies untuk Pilpres 2024 merupakan pemudik. Menurutnya, aksi itu adalah inisiatif para pemudik sendiri.
“Dia punya hak mau pakai kaos apa, kita tidak bisa melarang," kata Tatak dikutip dari akun Twitternya @tatakujiyati setelah dikonfirmasi wartawan.
Kaos dia yg bikin, terserah dialah mau ditulis apa. Itu bagian dr hak kebebasan berpendapat dia, yg HARUS kita HORMATI. Sepanjang tdk melanggar hukum.
— tatak ujiyati (@tatakujiyati) April 29, 2022