REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satuan Petugas (Satgas) penanganan Covid-19 Kota Bandung mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 dua pekan ke depan pascalebaran 1443 Hijriah kemarin. Hingga saat ini kasus Covid-19 relatif terkendali dengan angka positivity rate 0,05 persen.
"Mudah-mudahan setelah pascamudik ini tidak terjadi lonjakan, itu juga akan dikaji menentukan kebijakan lebih lanjut nanti," ujar Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung Asep Gufron kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Senin (9/5/2022).
Ia menuturkan euforia masyarakat saat arus mudik dan libur lebaran dikhawatirkan menyebabkan terjadinya lonjakan kasus secara signifikan. Namun pihaknya sedikit lega sebab angka vaksinasi Covid-19 di Bandung relatif tinggi.
"Mudah-mudahan Allah SWT tidak menurunkan kembali adanya lonjakan karena tingkat vaksinasi warga Bandung sebetulnya sudah di atas rata-rata jadi penguatan herd immunity," katanya.
Asep melanjutkan vaksinasi dosis ketiga atau booster saat ini sudah mencapai 35 persen atau melebihi target di bulan April kemarin sebesar 30 persen. Selama bulan puasa Ramadhan kemarin, ia mengatakan program vaksinasi terus digencarkan termasuk saat kegiatan tarawih keliling.
Ia mengatakan pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan mengevaluasi kegiatan vaksinasi pekan depan. Pihaknya pun akan berkoordinasi dengan kewilayahan untuk mendorong vaksinasi. "Minggu depan akan dievaluasi internal pemetaan kembali untuk percepatan booster," katanya.
Asep menambahkan kasus Covid-19 pada Ahad kemarin nol. Selain itu positivity rate berada di angka 0,05 persen sehingga dikategorikan penyebaran Covid-19 sangat terkendali.
"Kita sangat terkendali kalau bukan aglomerasi maka bisa PPKM level 1," ungkapnya. Terkait status pandemi menjadi endemi, ia menilai hal tersebut kewenangan pemerintah pusat.