Penjualan Komoditas Pokok di Pasar Karangayu Melonjak 100 Persen
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Gubernur Jawa tengah, Ganjar Pranowo, saat meninjau sekaligus memantau harga dan ketersediaan bahan pokok usai momentum Lebaran di Pasar Karangayu, Kota Semarang, Senin (9/5). | Foto: dok. istimewa
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Libur panjang Idul Fitri 1443 Hijriah tahun ini mampu membuat para pedagang di pasar Karangayu, Kota Semarang, Jawa Tengah, bisa tersenyum lebar. Mereka mengaku mendapatkan berkah oleh ramainya pengunjung yang mencari berbagai kebutuhan pokok untuk berlebaran.
Selain fluktuasi harga yang relatif terkendali, sejumlah komoditas yang sebelumnya sempat membuat gerah para pedagang seperti minyak goreng curah/kemasan juga cukup terjaga ketersediaannya.
“Alhamdulillah, rezeki Lebaran tahun ini lancar Pak, penjualan juga naik 100 persen,” ungkap sejumlah pedagang di Pasar Karangayu, saat disambangi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Senin (9/5/2022).
Saat orang nomor satu di Provinsi Jateng tersebut menanyakan apakah minyak goreng curah masih menjadi persoalan bagi para pedagang, umumnya mereka mengaku lega, karena cukup banyak tersedia.
Sebab minyak goreng curah sejak menjelang akhir Ramadhan kemarin sudah mulai banyak tersedia, pun demikian harganya jualnya juga sudah tidak terlalu memberatkan konsumen (masyarakat).
“Minyake sekarang banyak Pak, stok ada dan lancar. Selain itu harganya juga relatif terjangkau untuk masyarakat,” ungkap para pedagang.
Kondisi saat ini, disebutkan jauh berbeda dengan awal-awal bulan Ramadhan beberapa waktu lalu, saat pedagang tidak dapat menjual minyak goreng curah akibat stok yang terbatas serta harga jual yang mahal.
Namun begitu, masih ada juga pedagang yang tidak menjual minyak goreng dan hanya menyiapkan minyak goring dalam kemasan. Mereka beralasan, untuk meghabiskan stok minyak goreng kemasan beberapa pedagang juga mengaku kehabisan.
Sebab walaupun relatif lebih gampang dan murah, saat ini pasokan minyak goreng curah memang belum bisa setiap hari. Sehingga para pedagang sempat tidak dapat menjual minyak goreng curah hingga sepekan lebih.
Menanggapi hal ini, gubernur pun juga mulai lega. Meski pasokan minyak goreng curah belum setiap hari, namun harga di tingkat pengecer mulai stabil di kisaran Rp 14.500 per kilogram.
Ganjar juga mengakui, saat melakukan sidak di pasar Karangayu ini, mendapati stok minyak goreng mulai melimpah dan harga sejumlah kebutuhan pokok juga cukup normal meskipun beberapa di antaranya masih fluktuatif.
Namun umumnya pedagang mengakui, ikut kecipratan rezeki dari melonjaknya permintaan berbagai bahan kebutuhan pokok oleh masyarakat, guna memenuhi kebutuhan Idul Fitri.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, lanjutnya, akan terus memantau fluktuasi harga kebutuhan pokok di pasar tradisional, usai momentum Lebaran berlalu.
Memang ada sejumlah barang kebutuhan pokok yang harganya masih bertahan di atas harga normal. Namun yang membuatnya senang, rata-rata penjualan para pedagang tersebut juga meningkat.
Umumnya pedagang menceritakan, penjualannya naik kendati beberapa komoditas harganya masih fluktuatif, beberapa komoditas pokok yang kemarin sempat naik hingga saat ini masih ada yang belum turun.
Artinya semua barang kebutuhan pokok pascalebaran ini masih cukup tersedia. “Kalau kemudian penjualan tetap naik berati itu menjadi berkah yang bisa dirasakan oleh para pedagang,” tegasnya.