Senin 09 May 2022 18:43 WIB

Sampah di Tangsel Turun Saat Libur Lebaran, Kini Kembali Normal

Penurunan sampah di Tangsel karena penduduk mudik

Rep: Eva Rianti / Red: Nur Aini
Timbunan sampah. Ilustrasi
Foto: Republika/Abdan Syakura
Timbunan sampah. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyampaikan, tidak ada peningkatan volume produksi sampah di Tangsel pasca-libur mudik Lebaran 1443 Hijriyah/ 2022 Masehi. Hal itu diperkirakan terjadi sekalipun ada prediksi peningkatan jumlah penduduk dari pendatang.

"Secara umum tidak ada peningkatan karena kembali normal saja, kemarin sempat turun saat libur Lebaran semua pada mudik, sekarang sudah pada balik ke domisili masing-masing, produksi sampahnya kembali ke perkiraan jumlah normal," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel Wahyunoto Lukman kepada Republika.co.id, Senin (9/5/2022). 

Baca Juga

Dia menerangkan, sekalipun ada warga pendatang baru yang memasuki wilayah Tangsel, angka volume sampah tidak terlalu signifikan mengalami peningkatan. "Dampak timbunan sampah nggak signifikan kalaupun ada warga pendatang. Sekarang jumlah sampah normal di 400-500 ton per hari, dinamis di rentang itu, nggak lewat dari 500 ton per hari dan nggak bakal turun lagi di bawah 400 ton per hari," ujarnya.

Wahyu menuturkan, pergerakan volume sampah di Tangsel justru sempat mengalami penurunan, tepatnya pada momen libur mudik pada rentang waktu sekitar Jumat (29/4) hingga Kamis (5/5). Pada saat itu, aktivitas di tempat makan atau restoran hingga perumahan memang cenderung menurun sehingga produksi sampah juga lebih rendah dari biasanya. Lalu, memasuki Jumat (6/5), angkanya kembali naik, namun bergerak di jumlah normal. 

"Saat libur mudik mulai Jumat (29/4) ada penurunan volume sampah yang biasanya 400 sampai 500 ton per hari kemarin bahkan menurun sampai 350 ton per hari. Itu selama seminggu, lalu pada Jumat (6/5) ada peningkatan lagi berangsur kembali normal di kisaran 400 sampai 500 ton per hari," kata dia. 

Wahyu menjelaskan, kondisi peningkatan volume sampah lebih tepatnya terjadi pada bulan Ramadhan. Tercatat, ada peningkatan jumlah sampah sekitar 50 persen atau 250 ton per hari dari 500 ton per hari menjadi 750 ton per hari pada bulan Ramadhan. Angka itu lalu fluktuatif memasuki pertengahan Ramadhan hingga momen Lebaran. 

"Sama saja seperti pada tahun-tahun sebelumnya, di awal Ramadhan naik timbunan sampah, pertengahan Ramadhan normal, menjelang Lebaran turun, lalu setelah Lebaran normal lagi," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement