REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rcmemadati Makam Loang Baloq Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, sebagai rangkaian perayaan "Lebaran Topat" 1443 Hijriah.Ketua Panitia Hari Besar "Lebaran Topat"1443 Hijriah Baharuddin di Mataram, Senin, memprediksi jumlah pengunjung yang keluar masuk makam dalam sehari bisa mencapai 5.000 hingga 10.000 orang.
"Kondisi ini memang terjadi setiap tahun. Apalagi tahun ini makam baru dibuka dan jumlah pengunjung tidak dibatasi," katanya saat ditemui di sela bertugas di areal makam.
Saat "Lebaran Topat" tahun 2020, kata dia, areal makam dan objek wisata ditutup total karena terjadi puncak pandemi COVID-19, sedangkan tahun lalu dibuka namun jumlah pengunjung dibatasi.Menurut Baharuddin, sekitar 5.000-10.000 peziarah itu tidak hanya berasal dari Pulau Lombok, melainkan juga dari sejumlah daerah di Pulau Jawa dan Bali yang sengaja datang untuk menyampaikan nazar atau janjinya.
Ia mengatakan hari ini merupakan puncak peziarah namun tiga hari bahkan seminggu ke depan, peziarah masih akan tetap ramai kendati jumlahnya tidak seperti "Lebaran Topat".
"Kalau siswa masih libur, peziarah Insya Allah akan tetap ramai sampai 2-3 hari bahkan seminggu ke depan," katanya.Menurut dia, untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi semua peziarah, pihaknya bersama para remaja setempat sudah membuat tim keamanan dan kebersihan areal makam.Untuk keamanan, peziarah yang akan masuk makam utama diatur masuk melalui satu pintu, dan keluar dari pintu belakang sehingga peziarah tidak "bentrok".
"Sementara untuk kebersihan dalam makam berupa sampah kertas bungkus bunga rampai akan dibersihkan ketika sudah terlihat penuh, agar peziarah berikutnya lebih nyaman," katanya.Menurut dia, pada areal Makan Loang Baloq terdapat tiga makam yang dikeramatkan, yakni makam Syeh Abdul Razaq, makamSyeh Datuk Laut, dan makam anak yatim.
"Makam utamanya adalah Makam Syeh Abdul Razaq seorang ulama besar yang menyebarkan Islam di daerah ini," katanya.
Baharuddin menambahkan, setiap peziarah yang datang tidak dipungut biaya apapun. Namun bagi mereka yang ingin menyumbangkan rezekinya telah disiapkan kotak amal.Sementara Sahuni seorang peziarah dari Sikur Kabupaten Lombok Timur, mengatakan tradisi ziarah makam ke Loang Baloq sudah dilakukan keluarganya secara turun temurun setiap tahun saat "Lebaran Topat"."Setelah berdoa di makam, kami 'roah' (selamatan) dan makan bersama. Kami setiap tahun ke sini karena sudah nazar," ujarnya.