REPUBLIKA.CO.ID,BANGKOK -- Laos membuka kembali perbatasan untuk turis dan pengunjung lainnya pada Senin (9/5). Keputusan tersebut usai lebih dari dua tahun memberlakukan pembatasan ketat untuk memerangi virus korona.
Kepala badan pemerintah untuk mengendalikan Covid-19 Thipphakone Chanthavongsa mengumumkan pekan sebelumnya untuk kepastian tanggal pembukaan kembali perbatasan negara itu. Penerimaan kunjungan wisatawan ini menjadi tindakan akhir dari rencana tiga fase dan kini semua perlintasan perbatasan dibuka kembali.
Chanthavongsa mengatakan sertifikat vaksinasi atau tes virus masih akan diperlukan untuk warga negara Laos dan orang asing yang memasuki negara itu. Pengunjung berusia 12 tahun atau lebih tanpa sertifikat vaksinasi harus dapat menunjukkan tes ATK negatif yang diambil dalam waktu 48 jam sebelum keberangkatan ke Laos.
Sebagai bagian dari pelonggaran pembatasan, tempat hiburan termasuk tempat karaoke akan dapat dibuka kembali. Namun, tempat tersebut harus mematuhi peraturan pengendalian Covid-19.
Situs web surat kabar Vientiane Times yang dikendalikan pemerintah mengutip Wakil Menteri Kesehatan Snong Thongsna mengatakan, keputusan untuk membuka kembali negara itu didasarkan pada penurunan jumlah kasus Covid-19 di Laos dan di seluruh dunia. Jumlah rata-rata infeksi baru yang dilaporkan setiap hari telah menurun dari hampir 2.000 pada Februari-Maret menjadi kurang dari 200 sekarang.
Negara ini menerima 4,79 juta pengunjung asing pada 2019 sebelum pandemi dimulai. Jumlahnya turun menjadi 886.400 pada 2020, tahun terakhir dengan ketersediaan data statistik. Laos melaporkan 208.535 kasus virus corona yang dikonfirmasi, termasuk 749 kematian, sejak pandemi dimulai.
Sumber: https://apnews.com/article/covid-travel-health-laos-asia-c310b81725a7155c8b4b88ad12531ecc