Selasa 10 May 2022 02:27 WIB

Erick Thohir akan Bentuk Holding dan Subholding PLN Tahun Depan

Menteri BUMN Erick Thohir berencana membentuk holding dan subholding PLN pada 2023

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Menteri BUMN Erick Thohir berencana membentuk holding dan subholding PLN pada tahun 2023. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Menteri BUMN Erick Thohir berencana membentuk holding dan subholding PLN pada tahun 2023. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir berencana membentuk holding dan subholding PLN pada tahun 2023.

"Holding dan subholding PLN sendiri rencananya tahun ini akan virtual dulu, sebelum kita dorong benar-benar menjadi holding dan subholding pada tahun depan," ujar Erick Thohir di Jakarta, Senin (9/5/2022). Bahkan Kementerian BUMN sudah memetakan misalnya contoh bagaimana subholding PLN salah satunya ada Beyond Kwh, artinya lebih dari menjual listrik.

Baca Juga

"Karena memang kabel-kabel yang sekarang dimiliki oleh PLN memiliki nilai tambah atau value added sendiri, yang kita bisa lakukan tentu membantu daripada penetrasinya dalam digitalisasi," kata Erick.

Pembangkit listrik atau power plant ke depannya bukan berarti berdiri sendiri. Apalagi Indonesia merupakan negara yang kaya akan hydropower, sinar matahari, angin, dan panas bumi. Banyak negara tetangga tidak memiliki kekayaan alam ini, jadi sudah seyogyanya selain PLN menjadi perusahaan yang pondasinya kuat melayani pelayanan listrik di Indonesia maka bukan tidak mungkin sekarang beberapa proyek hydropower sudah dijual juga ke Malaysia. Namun ini menjadi konsolidasi yang terukur.

"Kenapa juga banyak negara melihat potensi energi terbarukan di Indonesia, ini salah satu yang kita mau sama-sama rajut tapi bukan berdiri sendiri. PLN tetap akan fokus pada transmission dan juga return listriknya secara baik, serta tentu ini kita dorong digitalisasi dalam pelayanan kepada masyarakat supaya tepat sasaran," kata Erick Thohir.

Menurut dia, holding dan subholding yang Kementerian BUMN lakukan di PLN sebenarnya mirip dengan Pertamina. Pertamina sekarang memiliki subholding-subholding yang sehat dan tidak saling tergantung.

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan akan membentuk subholding di PT PLN (Persero) untuk memperkuat pelayanan dan bisnis listrik yang dilakukan oleh perusahaan negara tersebut. Erick menjelaskan pembentukan subholding ini juga diperuntukkan bagi pembangkit listrik. Dia menyiratkan bahwa tidak ada tumpang tindih antara pembangkit dengan PLN Batubara yang merupakan anak usaha PLN untuk menyediakan batu bara berkualitas dalam penyediaan energi listrik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement