Selasa 10 May 2022 06:50 WIB

Jokowi Ingatkan Jajarannya Peka Terhadap Krisis

Presiden Jokowi ingatkan ancaman dampak krisis global atas Indonesia

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Nashih Nashrullah
Presiden Joko Widodo, ingatkan ancaman dampak krisis global atas Indonesia
Foto: Antara/Hafidz Mubarak
Presiden Joko Widodo, ingatkan ancaman dampak krisis global atas Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kembali jajarannya agar memiliki kepekaan yang tinggi terhadap krisis yang terjadi di Indonesia akibat terdampak krisis global. 

Menurut dia, hal ini perlu menjadi perhatian jajarannya meskipun berdasarkan data BPS pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama sudah membaik yakni di angka 5,01 persen.

Baca Juga

Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan arahan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (9/5/2022).

“Saya ingin ingatkan lagi agar kita semuanya memiliki kepekaan yang tinggi mengenai krisis yang ada di negara kita dalam menghadapi krisis global,” kata Jokowi saat memberikan pengantarnya di Sidang Kabinet, dikutip pada Selasa (10/5/2022).

Angka pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama itu pun dinilainya sudah sangat baik jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di negara-negara lain. Karena itu, Jokowi meminta jajarannya agar terus mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua.

Lebih lanjut, Jokowi juga meminta jajarannya agar mewaspadai gejolak ekonomi global yang masih terjadi. Ketidakpastian global akan menjadi semakin tidak pasti karena adanya perang di Ukraina yang hingga kini masih belum berakhir dan juga kebijakan moneter Amerika yang lebih agresif dalam meredam inflasi. Kondisi ini, kata Jokowi, akan menyebabkan resesi terjadi di banyak negara.

Karena itu, dia meminta agar pengelolaan ekonomi baik makro dan mikro dilakukan secara detail. Selain itu, kementerian terkait juga harus benar-benar mengikuti masalah yang terkait dengan pangan dan energi mengingat pentingnya pengelolaan dua sektor tersebut bagi stabilitas ekonomi dan barang kebutuhan pokok masyarakat.  

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement