Selasa 10 May 2022 08:07 WIB

Peretas Ganggu Layanan TV Rusia, Sampaikan Pesan Antiperang

Banyak platform online yang diganggu oleh peretas sebagai protes atas perang Ukraina

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidatonya saat parade militer Hari Kemenangan menandai peringatan 77 tahun berakhirnya Perang Dunia II di Moskow, Rusia, Senin, 9 Mei 2022.
Foto: Anton Novoderezhkin, Sputnik, Kremlin Pool Ph
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidatonya saat parade militer Hari Kemenangan menandai peringatan 77 tahun berakhirnya Perang Dunia II di Moskow, Rusia, Senin, 9 Mei 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Warga Rusia tidak bisa merayakan Hari Kemenangan atas Nazi Jerman dengan tenang. Sebab, pada hari yang sama, banyak platform online yang diganggu peretas sebagai bagian dari protes atas perang di Ukraina.

Pada Senin (9/5/2022), The Washington Post melaporkan, layanan TV pintar memperlihatkan pesan yang ditulis peretas berisi tentang konflik yang sedang berlangsung. “Darah ribuan orang Ukraina dan ratusan anak-anak terbunuh di tangan Anda. TV dan pihak berwenang telah berbohong. Hentikan perang,” bunyi pesan itu.

Selain TV pintar, peretasan juga menargetkan beberapa perusahaan internet terbesar di Rusia, termasuk Yandex dan Rutube, alternatif layanan YouTube. “Hosting video kami telah mengalami serangan siber yang kuat. Saat ini, tidak mungkin untuk mengakses platform,” kata layanan tersebut dalam sebuah pernyataan yang diposting di saluran Telegramnya. Kemudian Rutube menyatakan telah mengisolasi serangan itu dan pustaka kontennya tidak diakses dalam insiden tersebut.

Dilansir Engadget, Selasa (10/5/2022), sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari, negara itu terus menerus diserang para peretas. Pada awal konflik, peretas yang terkenal dengan inisial Anonymous mengaku bertanggung jawab atas serangkaian serangan DDoS yang menyebabkan beberapa situs resmi pemerintah, termasuk satu milik Kementerian Pertahanan tidak dapat diakses.

Anonymous juga bertanggung jawab atas insiden yang membuat beberapa saluran TV Pemerintah Rusia memutar lagu kebangsaan Ukrania. Pada saat yang sama, Ukraina dengan bantuan Microsoft dan perusahaan Barat lainnya, belum lama ini berhasil mencegah peretas militer Rusia yang mengganggu salah satu penyedia energi negara tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement