REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA - Jumlah korban meninggal dunia dalam ledakan hotel mewah di Havana, Kuba bertambah menjadi 35 jiwa, Senin (9/5/2022). Hari ini petugas penyelamat menarik empat jasad dari reruntuhan akibat ledakan hotel Saratoga.
Petugas terus menyisir puing-puing hotel yang tengah direnovasi itu. Pencarian korban difokuskan di area basement dan sub-basement bangunan tersebut. Dugaan kebocoran gas menguak menjadi sebab ledakan pada Jumat (6/5/2022) pekan lalu.
"Ini pada tahap yang sangat berbahaya karena konsentrasi puing-puing dan bahaya runtuh," kata kepala pemadam kebakaran Luis Carlos Guzman seperti dikutip laman Channel News Asia, Senin.
Ia juga memperbarui jumlah korban tewas di hadapan wartawan yang ditayangkan di televisi pemerintah. Kementerian Pariwisata mengatakan, pada saat ledakan ada 51 pekerja di dalam hotel yang sedang bersiap untuk dibuka kembali setelah renovasi minggu ini.
Kantor berita negara ACN mengatakan empat jasad yang ditemukan adalah para pekerja hotel. "Menurut anggota keluarga, diperkirakan ada sekitar 12 atau 13 orang masih terjebak," kata kantor berita itu.
Pada Ahad (8/5/2022) para pejabat mengatakan 24 orang menerima perawatan di rumah sakit. Empat lantai pertama hotel itu hancur akibat ledakan yang membuat puing-puing beterbangan, asap mengepul ke udara, dan puing-puing berjatuhan ke tanah.
Ledakan itu merobek sebagian besar fasad, meledakkan jendela dan menghancurkan mobil yang diparkir di luar hotel yang dikenal telah menjamu selebriti seperti Madonna, Beyonce, Mick Jagger dan Rihanna. Kubah gereja Baptis di dekatnya juga runtuh.
Seorang turis Spanyol berusia 29 tahun yang telah berjalan di dekatnya, termasuk di antara korban tewas, yang juga termasuk empat anak dan seorang wanita hamil. Suami turis itu terluka dalam ledakan yang menurut seorang pejabat terjadi saat tangki bensin sedang diisi ulang oleh truk tangki.