Selasa 10 May 2022 10:39 WIB

Tentara Thailand Marah dan Boikot Lazada, Ini Penyebabnya

Tentara dan kegiatan ketentaraan dilarang memesan barang dari platform Lazada.

Tentara Thailand
Foto: AP
Tentara Thailand

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tentara Thailand menyatakan akan melarang personel mereka menggunakan platform belanja online Lazada karena iklan promosi yang menjelekkan anggota keluarga Kerajaan Thailand. Juru bicara tentara Thailand, Kolonel Sirichan Ngathong said dalam pernyataan berbentuk video mengatakan iklan tersebut "menghina monarki" dan menyebabkan perpecahan di kalangan masyarakat Thailand.

"Angkatan Darat sekarang memiliki kebijakan melarang semua unit tentara dan kegiatan ketentaraan memesan barang dari platform Lazada atau kiriman barang dari Lazada," kata Sirichan.

Baca Juga

Platform e-commerce ini tidak berkomentar atas boikot di Thailand. Sebelumnya, mereka meminta maaf atas "kerusakan emosional" yang timbul akibat video tersebut dan berpendapat seharusnya mereka lebih hati-hati.

Sejumlah bisnis di Thailand, termasuk yang dijalankan oleh kerajaan. juga menangguhkan platform tersebut karena video iklan itu.

Masyarakat, yang setia kepada raja, memprotes video iklan Lazada di Facebook, yang memuat perempuan berbaju tradisional Thailand. Perempuan dalam video iklan tersebut duduk di kursi roda. Ia dianggap sebagai referensi terselubung salah seorang anggota keluarga Kerajaan Thailand.

Menteri Ekonomi dan Masyarakat Digital Thailand, Chaiwut Thanakamanusorn, menyatakan pemerintah sedang mempertimbangkan tindakan hukum terhadap pemengaruh (influencer) dan agensi periklanan yang membuat iklan tersebut.

Undang-undang di Thailand melarang penghinaan terhadap raja dan kerajaan. "Pelaku pencemaran nama baik, penghinaan atau ancaman terhadap Raja Maha Vajiralongkorn, sang ratu dan keluarga kerajaan bisa dipidana hingga 15 tahun penjara," demikian Reuters dikutip Selasa.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement