Selasa 10 May 2022 12:31 WIB

Raja Arab Saudi Beri Selamat ke Putin di Hari Kemenangan Rusia  

Rusia merayakan Hari Kemenangan setiap 9 Mei

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Raja dan Putra Mahkota Arab Saudi berikan ucapan selamat untuk Vladimir Putin di Hari Kemenangan Rusia.
Foto: EPA/SAUDI ROYAL COURT
Raja dan Putra Mahkota Arab Saudi berikan ucapan selamat untuk Vladimir Putin di Hari Kemenangan Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH–Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengucapkan selamat kepada Presiden Rusia Vladimir Putin pada peringatan Hari Kemenangan yang memperingati berakhirnya Perang Dunia II. Pernyataan dini dilaporkan kantor berita resmi Saudi Press Agency, Senin (9/5/2022). 

Dilansir dari Al Arabiya, Senin (9/5/2022), Raja dan Putra Mahkota juga mendoakan kesehatan bagi Putin dan kemakmuran bagi rakyat dan pemerintah Rusia. Rusia merayakan berakhirnya perang di Eropa pada 9 Mei dan menyebutnya sebagai “Hari Kemenangan”.

Baca Juga

Dengan konflik Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina, Arab Saudi sebelumnya telah menekankan keinginan untuk menemukan solusi politik untuk masalah ini. 

Putin menggunakan kesempatan peringatan Hari Kemenangan untuk berpidato di depan rakyatnya selama parade di Lapangan Merah Moskow. 

Dalam pidatonya, dia mengklaim bahwa negara-negara Barat telah bersiap untuk menyerang Rusia dan Semenanjung Krimea. 

Dia membangkitkan memori kepahlawanan Soviet dalam Perang Dunia Kedua untuk mendesak pasukannya menuju kemenangan di Ukraina. 

Putin mengutuk apa yang dia sebut sebagai ancaman eksternal untuk melemahkan dan memecah belah Rusia, dan mengulangi argumen yang biasa dia gunakan untuk membenarkan invasinya, bahwa NATO menciptakan ancaman di dekat perbatasannya.

Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, menyebut langkah itu sebagai “operasi militer khusus. Putin telah berulang kali menyamakan perang yang dia sebut sebagai pertempuran melawan nasionalis berbahaya yang diilhami “Nazi” di Ukraina, dengan tantangan yang dihadapi Uni Soviet ketika Adolf Hitler menginvasi pada 1941. 

Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa Rusialah yang melakukan pemeragaan kembali Nazisme berdarah di Ukraina.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement