Rabu 11 May 2022 03:05 WIB

5 Cara Rutin Olahraga agar Mental Tetap Sehat

Memiliki target dan tujuan serta sabar jadi cara agar mental tetap sehat

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Dilansir dari livestrong pada Senin (9/5), olahraga juga dapat membantu dalam hal kesehatan mental dan kesejahteraan emosional karena dapat meningkatkan suasana hati seseorang dengan meningkatkan serotonin melalui peningkatan aktivitas fisik.
Foto: AP/Charlie Riedel
Dilansir dari livestrong pada Senin (9/5), olahraga juga dapat membantu dalam hal kesehatan mental dan kesejahteraan emosional karena dapat meningkatkan suasana hati seseorang dengan meningkatkan serotonin melalui peningkatan aktivitas fisik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Aktivitas fisik secara teratur memiliki banyak manfaat yang baik untuk Anda, termasuk umur yang lebih panjang. Selain itu, dapat mengurangi risiko masalah kesehatan seperti penyakit jantung, diabetes dan bahkan beberapa jenis kanker. 

Dilansir dari livestrong pada Senin (9/5), olahraga juga dapat membantu dalam hal kesehatan mental dan emosional karena dapat meningkatkan suasana hati seseorang dengan meningkatkan serotonin melalui peningkatan aktivitas fisik.

Sebesar apapun hasil latihan, bagi banyak orang, tindakan memulai dan mempertahankan program latihan dapat menciptakan serangkaian masalah kesehatan mental yang negatif. Bagi banyak orang, kebugaran sebagai ruang tidak selalu menyenangkan.

Penting untuk melakukan penggalian untuk mencari tahu apa sebenarnya yang memengaruhi kesehatan mental Anda, karena ini merupakan bagian integral dari mencari tahu apa yang perlu diubah.  

Beberapa tips membantu meredakan kecemasan Anda dan memperbaiki kondisi mental Anda selama melakukan pengejaran kebugaran Anda yaitu :

1. Memiliki Tujuan

Bercermin dengan jurnal harian pasca-aktivitas juga dapat membantu. Tulis tentang apa yang berjalan dengan baik, di mana Anda dapat meningkatkan dan apa rencana Anda untuk hari berikutnya.

Terutama ketika memasuki ruang baru, penting bagi Anda untuk mengingat mengapa Anda berada di sana dan apa yang Anda butuhkan dari ruang itu. Hal itu memungkinkan Anda memiliki fokus yang jelas yang dapat mengurangi kecemasan yang mungkin ditimbulkan oleh ruang kebugaran.

2. Mencari Kejelasan

Ketika datang ke kelas tatap muka, mungkin ada banyak hal yang terjadi dan banyak latihan atau peralatan yang Anda tidak yakin apakah Anda baru di kelas tersebut.  Rasa frustrasi dan kecemasan internal biasanya muncul jika Anda mengalami jenis kebingungan ini.

Salah satu hal yang dapat membuat frustasi sebagai instruktur adalah mengetahui bahwa seseorang bingung tetapi tidak mau bertanya.Saya sengaja membuat ruang di kelas saya untuk pertanyaan yang dapat membuat kejelasan. Anda membayar seorang instruktur untuk mengajari Anda cara melakukan sesuatu akibatnya adalah hak Anda untuk mengajukan pertanyaan yang membantu Anda lebih memahami dan meminimalkan kecemasan yang Anda miliki saat melakukan sesuatu.

3. Sabar

Dibutuhkan sedikit lebih dari 15 menit tepatnya 15 menit dan 9 detik bagi para olahragawan untuk mengalami peningkatan emosi begitu mereka memulai sesi latihan mereka. Menurut studi ASICS' Uplifting Minds, sebuah studi global yang melibatkan ribuan peserta.

Penelitian ASICS mengungkapkan tidak olahraga selama satu minggu mengakibatkan penurunan kepercayaan diri, kehilangan energi positif, dan kemampuan untuk mengatasi stres.  Jadi dalam jangka panjang, berolahraga secara intensif merupakan metode terbaik. Atau beralihlah ke olahraga atau aktivitas yang Anda nikmati dengan intensitas yang Anda sukai.

4. Terlibat dalam Latihan yang Dinikmati

Jika rutinitas olahraga Anda menyebabkan Anda merasa tidak enak badan. Ingat, olahraga dimaksudkan untuk menyenangkan dan menantang. Jika Anda tidak mengalami ini, istirahatlah dan tunggu atau coba aktivitas yang Anda sukai.

Jika Anda suka menari, mulailah mengambil beberapa kelas dansa.  Jika Anda lebih suka jalan-jalan, ajak jalan-jalan bersama anak-anak, hewan peliharaan, pasangan, teman, atau bahkan sendirian.  

5. Bernapaslah

Beberapa perubahan fisik yang terjadi saat berolahraga seperti sesak napas, jantung berdebar kencang, berkeringat juga bisa meniru gejala kecemasan. Tetapi perubahan fisiologis yang menyertai olahraga ini juga merupakan respons proporsional terhadap tuntutan yang ditempatkan pada tubuh untuk memenuhi kebutuhan aktivitas.

Latih pernapasan hidung dan pernapasan diafragma dalam keadaan tidak stres sehingga ketika Anda mulai melakukan aktivitas yang meningkatkan detak jantung Anda, Anda dapat bernapas dan mengatur emosi Anda.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement