Selasa 10 May 2022 15:11 WIB

Meta Pertimbangkan Pengurangan Dana untuk Organisasi Berita

Pengguna yang meng-klik berita di media sosial berkurang sejak Donald Trump mundur.

Red: Dwi Murdaningsih
 Foto selebaran yang disediakan oleh Meta menunjukkan logo merek perusahaan baru pada tanda di kantor pusat perusahaan yang diumumkan oleh CEO Facebook Mark Zuckerberg selama Konferensi virtual Connect 2021 di Menlo Park, California, AS, 28 Oktober 2021.
Foto: EPA-EFE/META HANDOUT
Foto selebaran yang disediakan oleh Meta menunjukkan logo merek perusahaan baru pada tanda di kantor pusat perusahaan yang diumumkan oleh CEO Facebook Mark Zuckerberg selama Konferensi virtual Connect 2021 di Menlo Park, California, AS, 28 Oktober 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Meta, perusahaan raksasa teknologi asal AS, mempertimbangkan untuk melakukan pengurangan pemberian dana kepada organisasi berita. Hal itu disebabkan karena Meta ingin mengevaluasi kembali kemitraan yang sudah dicapai selama beberapa tahun terakhir.

Dikutip dari Reuters, Selasa (10/5/2022), kabar ini pertama kali dilaporkan oleh The Information dan menyebut salah satu evaluasi yang didapatkan adalah jumlah pengguna media sosial yang mengklik berita kini semakin sedikit sejak Donald Trump mundur sebagai Pemimpin AS.

Baca Juga

Perusahaan induk yang menaungi Facebook, Instagram, dan WhatsApp itu belum berkomentar secara resmi mengenai hal ini. Pada pekan lalu, Perusahaan yang dikepalai oleh Mark Zuckeberg itu mengumumkan akan memperlambat pertumbuhan tenaga kerjanya karena terjadi perlambatan pertumbuhan pendapatan dalam satu dekade terakhir.

Cara tersebut dinilai dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan Meta di tengah kondisi perlambatan pertumbuhan pendapatan itu. Meta pada 2021 mengubah visinya menjadi perusahaan yang berinvestasi pada metaverse sehingga bisa menciptakan ruang virtual layaknya dunia nyata.

Selain itu, kini Meta menggelontorkan banyak dana untuk mengembangkan baik perangkat keras maupun perangkat lunak untuk nantinya bisa dimanfaatkan di metaverse.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement