REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pusat berhasil mengumpulkan zakat senilai Rp 198 miliar pada Ramadhan 1443 Hijriah. Deputi I Bidang Pengumpulan Baznas M Arifin Purwakananta menyebut, terjadi peningkatan penghimpunan sebesar 51 persen dibandingkan Ramadhan tahun lalu.
"Pengumpulan Baznas RI atau Baznas Pusat di Ramadhan kemarin meningkat sebesar 51 persen dari tahun lalu, angkanya di Rp 198 miliar. Untuk Baznas Nasional kami perkirakan Rp 5-7 triliun dari seluruh Indonesia," ujar dia saat dihubungi Republika, Selasa (10/5/2022).
Peningkatan ini dinilai sangat tinggi, mengingat biasanya setiap tahun terjadi kenaikan sekitar 35 persen. Ia menyebut peningkatan tersebut disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya tingginya animo dari masyarakat.
Pada Ramadhan kemarin, Baznas mengenalkan kampanye cinta zakat kepada masyarakat. Pihaknya mendorong kampanye dengan satu pesan, 'Cinta Zakat Menyejahterakan Umat'. Hal tersebut disampaikan melalui beragam bentuk, mulai dari media TV, cetak, elektronik dan sosial media.
Tidak berhenti di situ, agar semakin meluas pesan yang disampaikan, lembaga tersebut juga menggelar kegiatan di sejumlah pusat perbelanjaan di ibu kota. Dihadirkan sejumlah panggung Ramadhan, kajian Islam baik secara off-air dan on-air, serta menghadirkan program pendistribusian dan pendayagunaan yang digalakkan selama Ramadhan.
"Kami membantu membuat bengkel atau kios-kios kecil bagi mustahik yang diberi nama Z Auto. Kami juga melaunching upaya UKM dalam penjualan ayam goreng yang diberi brand Z Chicken. Digelar pula program Penyebaran Paket Ramadhan Bahagia berupa sembako," lanjutnya.
Untuk tahun ini, penghimpunan zakat fitrah Baznas disebut cukup besar, senilai Rp 8,2 miliar. Kegiatan penyebaran zakat fitrah pun dilakukan berupa beras yang dibeli dari petani mustahik binaan mereka.
Keberhasilan di Ramadhan ini juga dinilai didorong oleh upaya kampanye digital yang mereka lakukan. Zakat digital yang diusung oleh lembaga tersebut dinilai telah membuahkan hasil, dengan peningkatan 51 persen tersebut.
Arifin juga menyebut Baznas telah memenangkan penghargaan digital sebelum Ramadhan, yang memberikan semangat untuk mendorong kampanye di bidang ini. Lembaga tersebut dikatakan cukup unggul dalam pengembangan layanan digital, dalam upaya memasyarakatkan zakat di Indonesia.
Untuk usia donatur, 60 persennya disebut berada di usia muda, rentang 25 tahun ke bawah. Hal ini menandakan banyaknya animo generasi muda dalam melakukan zakat infak sedekah.
"Jumlah donasi dari para muzakki muda ini masih sekitar 27 persen dari pengumpulan zakat keseluruhan. Sementara, untuk orang-orang dewasa jumlah donasi zakatnya lebih besar, senilai 73 persen," ucap Arifin.