Selasa 10 May 2022 16:46 WIB

Putin: Rusia tak Diberi Kesempatan Akhiri Masalah Ukraina Secara Damai

Rusia berupaya menggunakan setiap kesempatan untuk mengakhiri perang di Ukraina.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
 Presiden Rusia Vladimir Putin, tengah, menghadiri parade militer Hari Kemenangan yang menandai peringatan 77 tahun berakhirnya Perang Dunia II di Moskow, Rusia, Senin, 9 Mei 2022.
Foto: AP/Mikhail Metzel/Pool Sputnik Kremlin
Presiden Rusia Vladimir Putin, tengah, menghadiri parade militer Hari Kemenangan yang menandai peringatan 77 tahun berakhirnya Perang Dunia II di Moskow, Rusia, Senin, 9 Mei 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, negaranya berusaha menggunakan setiap kesempatan untuk mengakhiri pertempuran di Ukraina secara damai. Namun dia mengklaim, Moskow tidak diberi kesempatan untuk melakukan hal tersebut.

"Jika setidaknya ada satu kesempatan untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara lain yang damai, kami pasti akan menggunakan kesempatan ini. Tapi kami tidak diberi kesempatan ini, sama sekali tidak," kata Putin pada Senin (9/5/2022), dilaporkan laman kantor berita Rusia, TASS.

Baca Juga

Karena situasinya demikian, Rusia, ujar Putin, tidak memiliki pilihan lain. Dia memuji pasukan Rusia yang bertempur dengan berani, heroik, dan profesional di Ukraina. “Semua rencana sedang dilaksanakan. Hasilnya akan tercapai, tidak ada keraguan tentang hal ini,” ucapnya.

Dalam pidato peringatan Victory Day, yakni kekalahan Nazi Jerman dalam Perang Dunia II, Putin mengatakan, agresi negaranya ke Ukraina perlu dilakukan. Hal itu karena Barat sedang mempersiapkan serangan ke tanah Rusia. Saat berbicara di hadapan para prajurit Rusia di Lapangan Merah, pada Senin lalu, Putin mendorong mereka untuk meraih kemenangan di Ukraina.

“Membela tanah air ketika nasibnya ditentukan selalu suci. Hari ini kalian berjuang untuk rakyat kita di Donbas, untuk keamanan Rusia, tanah air kita,” ucap Putin.

Pada kesempatan itu, Putin mengecam apa yang disebutnya ancaman eksternal untuk melemahkan dan memecah belah Rusia. Dia secara khusus menyinggung ancaman yang diciptakan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di sebelah perbatasan Rusia.

Dia kemudian memuji para prajurit Rusia yang telah gugur dalam pertempuran di Ukraina. “Kematian setiap prajurit dan perwira sangat menyakitkan bagi kita. Negara akan melakukan segalanya untuk mengurus keluarga mereka,” ujar Putin.

Dalam pidatonya, Putin tidak menyinggung atau memberikan penilaian tentang kemajuan dalam pertempuran di Ukraina. Dia pun tak membahas berapa lama kemungkinan peperangan di Ukraina bakal berlanjut. 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ زَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطٰنُ اَعْمَالَهُمْ وَقَالَ لَا غَالِبَ لَكُمُ الْيَوْمَ مِنَ النَّاسِ وَاِنِّيْ جَارٌ لَّكُمْۚ فَلَمَّا تَرَاۤءَتِ الْفِئَتٰنِ نَكَصَ عَلٰى عَقِبَيْهِ وَقَالَ اِنِّيْ بَرِيْۤءٌ مِّنْكُمْ اِنِّيْٓ اَرٰى مَا لَا تَرَوْنَ اِنِّيْٓ اَخَافُ اللّٰهَ ۗوَاللّٰهُ شَدِيْدُ الْعِقَابِ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika setan menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan (dosa) mereka dan mengatakan, “Tidak ada (orang) yang dapat mengalahkan kamu pada hari ini, dan sungguh, aku adalah penolongmu.” Maka ketika kedua pasukan itu telah saling melihat (berhadapan), setan balik ke belakang seraya berkata, “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu; aku dapat melihat apa yang kamu tidak dapat melihat; sesungguhnya aku takut kepada Allah.” Allah sangat keras siksa-Nya.

(QS. Al-Anfal ayat 48)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement