REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Em Ricky Gustiadi mengatakan, total kunjungan masuk Kota Bandung, periode 22 April hingga 3 Mei 2022, mencapai 81.905 orang. Sebanyak 12.426 penumpang masuk melalui jalur udara, dari Bandara Husein Sastranegara, dan 69.479 penumpang melalui Stasiun Bandung dan Stasiun Kiaracondong.
Kunjungan tertinggi yang masuk melalui Stasiun Bandung dan Stasiun Kiaracondong terjadi pada 3 Mei, dengan 9.954 orang. Sedangkan puncak kunjungan di Bandara Husein Sastranegara terjadi pada 30 April dengan total 1.493 penumpang.
“Total kunjungan dari terminal, Cicaheum dan Leuwipanjang dari 22 April sampai 3 Mei mencapai 30.645, sedangkan total kunjungan melalui gerbang tol mencapai 163.868 kunjungan,” jelasnya saat ditemui di Balai Kota Bandung, Selasa (10/5/2022).
Sementara itu volume kendaraan masuk wilayah Kota Bandung mencapai 1.506.331 untuk kendaraan roda dua, dan 1.402.646 kendaraan roda empat. Puncak tertinggi kendaraan masuk terjadi pada 3 Mei (H+2) dengan total 153.702 untuk kendaraan roda empat dan 144.671 untuk roda dua.
Sementara untuk kendaraan keluar Kota Bandung sejak H-7 hingga H+4 mencapai 2.443.003 untuk kendaraan roda dua, dan 2.059.631 untuk kendaraan roda empat. Volume lalu lintas kendaraan tertinggi yang keluar wilayah Kota Bandung terjadi pada 5 Mei (H+2) dengan total 225.403 untuk kendaraan roda empat dan untuk kendaraan roda dua terjadi pada 29 April (H-3) dengan total 277.780 kendaraan.
Ricky memastikan, operasi angkutan lebaran berjalan dengan lancar tanpa ada kendala dan masalah yang berarti. Dia mengatakan, tahun ini terjadi lonjakan pemudik yang cukup signifikan, khususnya di Terminal Cicaheum maupun Leuwipanjang.
“Cicaheum biasanya hanya 700 penumpang per hari, saat masa mudik kemarin mencapai rata-rata 5.000-6.000 per hari, begitu juga Leuwipanjang, biasanya 1000 per hari, kemarin mencapai rata-rata 7.000-8.000 per hari, luar biasa, naik 5-8 kali lipat dari hari normal,” ujarnya saat ditemui di Balai Kota Bandung, Selasa (10/5/2022).
Puncak arus mudik, di Terminal Cicaheum, kata Ricky, terjadi pada 29-30 April, sedangkan arus balik, di Terminal Leuwipanjang, terjadi pada 7-8 Mei. Meski mencapai ribuan pengunjung, namun dia memastikan seluruh pemudik dapat terlayani, baik ke arah Jabodetabek, Jawa Tengah dan Jawa Timur, maupun Sumatra.
“Jadi dua terminal itu bisa melayani operasi angkutan lebaran dengan baik,” tegasnya.
Dia memprediksikan akan terjadinya kenaikan minat masyarakat untuk menggunakan transportasi publik di masa mudik tahun depan. Menurutnya, transportasi publik dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin mudik namun tidak ingin terlalu lelah akibat terjebak kemacetan.
“Masyarakat Indonesia, khususnya warga Bandung memang lebih baik mengandalkan angkutan umum seperti kereta atau bis dibanding kendaraan pribadi untuk mudik, dan perkiraan saya, tahun depan akan lebih banyak orang yang mudik menggunakan angkutan publik,” ujarnya.