Rabu 11 May 2022 01:30 WIB

Covid-19 Bikin Jon Bon Jovi Sadar Betapa Rapuhnya Manusia

Jon Bon Jovi kena Covid-19 saat latihan untuk pertunjukan pada 2020.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Penyanyi Jon Bon Jovi kena Covid-19 pada 2020. Dia tidak mengalami gejala berat dan sudah sembuh dari penyakit akibat infeksi SARS-CoV-2 itu.
Foto: ROL/Sadly Rachman
Penyanyi Jon Bon Jovi kena Covid-19 pada 2020. Dia tidak mengalami gejala berat dan sudah sembuh dari penyakit akibat infeksi SARS-CoV-2 itu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rockstar Jon Bon Jovi kembali menjalani wawancara dan pertunjukan setelah bertahun-tahun tak tampil karena pandemi Covid-19. Bintang itu membuka pemikiran pribadinya tentang virus yang menginfeksinya selama latihan untuk tur barunya beberapa saat lalu.

Jon melakukan wawancara pertamanya dengan media sejak 2019, menjelang pertunjukan di Xcel Energy Center di Minnesota. Penyanyi "Livin' on a Prayer" itu mengenang bagaimana pandemi membuatnya sangat sadar betapa "bergejolak" dan "rapuhnya" manusia.

Baca Juga

"Tidak masalah apakah Anda muda atau tua, Amerika atau Mesir, tidak peduli siapa Anda atau dari mana Anda berasal, pandemi Covid-19 memengaruhi Anda. Saya menyadari hal itu ketika saya sedang rekaman," kata Jon, seperti dilansir laman Express, Selasa (10/5/2022).

Rekaman terbaru yang Jon maksud berlangsung pada 2020 dan perilisannya tertunda. Dia menyebut selama 40 tahun kariernya, momen itu adalah satu-satunya catatan dia tidak memamerkan karya.

"Saya tidak bisa mempromosikannya, saya tidak bisa menampilkannya, saya tidak bisa mendiskusikannya," ujar musisi berusia 60 tahun itu.

Kabar baiknya, Jon tidak mengalami gejala parah dan sembuh dari Covid-19. Namun, dia mengakui kondisinya itu sangat memengaruhi latihan bandnya saat itu.

"Ketika saya terinfeksi, saya tidak bisa bernyanyi setidaknya selama dua pekan. Itu hal terbesar bagi saya," kata Jon.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement