REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari mengatakan total kunjungan wisata, berdasarkan tingkat okupansi hotel, mencapai 77,75 persen. Peningkatan jumlah kunjungan ini, kata Kenny, dapat menjadi pendongkrak kebangkitan perekonomian Kota Bandung, khususnya sektor pariwisata.
“Ini bisa memotivasi teman-teman industri pariwisata untuk lebih semangat, karena wisata Kota Bandung masih menjadi favorit dan ini justru momen gang perlu dimanfaatkan betul,” ujarnya saat ditemui di Balai Kota Bandung, Selasa (10/5/2022).
Dia mengatakan, jika dibandingkan dengan masa sebelum pandemi, peningkatan sudah mulai terlihat terlebih jika dibandingkan dengan masa-masa awal pandemi. Dia mengatakan, pada awal pandemi, khususnya 2021, total pengunjung selama satu tahun hanya mencapai sekitar 3,5 juta saja.
Jumlah ini berbanding terbalik dengan 2019, dimana tempat-tempat wisata Kota Bandung dalam satu tahun dapat menerima kunjungan hingga 8 juta pengunjung.
“Tahun ini okupansi kita hanya beda 0,3 persen saja dari Yogyakarta, dan ini sudah menjadi awal gang baik untuk kebangkitan pariwisata Kota Bandung,” kata Kenny.
Adapun tempat-tempat yang dipadati pengunjung antara lain adalah Kebun Binatang Bandung, Kawasan Asia Afrika, Kiara Artha Park, Trans Studio Bandung dan Saung Udjo.
Sebelumnya, Kenny mengatakan, Jawa Barat merupakan destinasi wisata tertinggi ketiga yang akan dituju masyarakat Indonesia di masa libur lebaran. Dia memprediksikan mobilitas masyarakat akan mulai terlihat di hari lebaran, hingga H+3 lebaran.
“Saya yakin setelah lebaran mungkin mulai dari hari H atau H+1 orang-orang sudah mulai berwisata, dan kebanyakan menuju Jabar dan salah satu yang destinasi favorit adalah Kota Bandung,” kata Kenny saat ditemui Republika di Buah Batu, Kota Bandung beberapa waktu lalu.
“Secara nasional mobilitas orang orang mencapai 85 juta orang, nah 14.7 juta orangnya akan menuju Jabar,” sambungnya.
Untuk menanggulangi lonjakan wisatawan, Kenny mengatakan, Disbudpar Kota Bandung akan melakukan pengawasan di lima tempat wisata di Kota Bandung yang berpotensi dipadati pengunjung, antara lain Kebun Binatang Bandung, Karang Setra Bandung, Trans Studio Bandung, Kiara Artha Park, dan Saung Angklung Udjo.
“Kita juga kerjasama dengan Dinkes dan juga kewilayahan dalam rangka konsistensi untuk prokes, terutama minimal pengunjung itu harus di screening dulu dengan aplikasi peduli lindungi, makanya aplikasi ini harus ada di setiap tempat wisata. Kita juga memastikan pengunjung ataupun staf minimal menggunakan masker, karena kita masih di masa pandemi jadi jangan lengah juga,” pungkasnya.