Selasa 10 May 2022 17:50 WIB

Kasus Covid-19 Meningkat Saat Pemerintah Berupaya Jaga Momentum Terkendalinya Pandemi

Satgas Covid-19 mencatat kenaikan kasus positif Covid-19 pascalibur Lebaran.

Relaksasi aturan PPKM yang dilakukan oleh pemerintah akan terus dipermudah dan dilonggarkan. (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Relaksasi aturan PPKM yang dilakukan oleh pemerintah akan terus dipermudah dan dilonggarkan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dessy Suciati Saputri, Nawir Arsyad Akbar, Mimi Kartika

Penambahan kasus positif Covid-19 terpantau mulai mengalami peningkatan pascalibur Lebaran. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan penambahan kasus positif harian pada Selasa (10/5) yang sebanyak 456.

Baca Juga

Dengan penambahan kasus baru ini, maka total kasus konfirmasi Covid-19 hingga hari ini mencapai 6.049.141. Dalam beberapa hari sebelumnya, penambahan kasus positif harian rata-rata sekitar 200 kasus.

Penambahan kasus positif harian ini disumbangkan terbanyak oleh DKI Jakarta yang mencapai 150 kasus. Kemudian diikuti oleh Jawa Barat yang sebanyak 98 kasus, Banten sebanyak 51 kasus, Jawa Timur sebanyak 36 kasus, dan Jawa Tengah melaporkan 34 kasus baru.

Sebanyak 208.148 spesimen dan 127.211 orang telah diperiksa pada hari ini. Sedangkan, angka positivity rate orang harian mencapai sebesar 0,36 persen. Sementara itu, pada kasus aktif terpantau mengalami penurunan sebanyak 223 orang, sehingga total kasus aktif hingga hari ini menjadi sebanyak 5.855.

Pada kasus kesembuhan, Satgas melaporkan terjadi penambahan sebanyak 659 orang. Dan pada kasus kematian bertambah sebanyak 20 orang, sehingga total kasus kematian akibat Covid-19 hingga hari ini menjadi sebanyak 156.416.

Kasus kematian ini disumbangkan tertinggi oleh Jawa Barat yang sebanyak lima orang. Kemudian diikuti DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan yang masing-masing menyumbangkan dua kasus kematian.

Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo menegaskan, pandemi Covid-19 belumlah berakhir. Ia meminta agar pengawasan kasus positifnya tetap diperhatikan oleh pemerintah setelah seminggu Hari Raya Idul Fitri.

"Nanti pascalebaran ini seminggu, dua minggu, tiga minggu ini benar-benar pemerintah bekerja keras untuk menunjukkan dan mengevaluasi statistik kenaikan yang ada di data. Saya kira evaluasi secara menyeluruh pada mudik Lebaran ini," ujar Rahmad saat dihubungi, Selasa.

Terkait antusias masyarakat yang mudik pada tahun ini, ia memaklumi hal tersebut. Pasalnya dalam dua tahun terakhir, warga tak dibolehkan mudik dalam rangka pengendalian pandemi Covid-19 oleh pemerintah.

"Saya rasa kita tetap dorong kepada warga masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan mendorong saudara kita yang belum divaksin lengkap untuk segera," ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.

Di samping itu, ia memandang bahwa penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) masih perlu diterapkan. Apalagi kebijakan tersebut dinilai berhasil dalam pengendalian kasus Covid-19.

"Justru kita sependapat, kita setuju bahwa PPKM level ini tetap kita pertahankan sampai benar-benar pandemi tuh hilang atau Covid itu 100 persen kita kendalikan. Nah kaitannya dengan apakah efektif atau tidak di saat animo masyarakat mudik kemarin yang begitu antusias," ujar Rahmad.

Dalam Sidang Kabinet Paripura di Istana Negara, Jakarta, Senin (9/5/2022), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, pemerintah akan melanjutkan penerapan kebijakan PPKM di seluruh daerah. Kebijakan PPKM ini akan tetap berlanjut hingga pandemi Covid-19 benar-benar terkendali.

Jokowi pun meminta jajarannya untuk terus mewaspadai penularan Covid-19 meskipun angka kasus positif saat ini sudah menurun. “Tetapi tetap kita harus waspada karena kasus aktif masih 6.192, jadi agar ini kita waspadai. Tetap kita waspadai,” tambah Jokowi.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement