REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden China Xi Jinping pada Selasa (10/5) mempromosikan peran sayap pemuda Partai Komunis. Berbicara pada pertemuan yang menandai seratus tahun Liga Pemuda Komunis China, Xi mengatakan, badan tersebut harus selalu menjadi kekuatan pelopor dalam memobilisasi pemuda China dalam upaya berkelanjutan.
Meski sangat bergantung pada formula politik tradisional, pidato Xi mengesampingkan isu-isu kontroversial. Termasuk harapan bahwa, Xi akan mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga sebagai pemimpin partai di kongres akhir tahun ini. Partai Komunis menghadapi berbagai tantangan ekonomi dan sosial, serta semakin menyerukan nasionalisme ekstrem untuk menggalang dukungan.
Tahun ini ekonomi China telah terpukul akibat penguncian Covid-19. Kebijakan pemerintah China untuk mencapai nol Covid-19, telah meningkatkan tekanan pada lapangan pekerjaan. Terutama terhadap 11 juta lulusan perguruan tinggi baru, bersama dengan sekitar 280 juta pekerja migran. Sebagian besar lulusan perguruan tinggi baru adalah anak muda dari pedesaan.
China juga menghadapi krisis demografi yang sebagian besar disebabkan oleh kebijakan satu anak. Sebelumnya kebijakan satu anak diterapkan untuk menurunkan angka kelahiran. Berakhirnya kebijakan satu anak, dan dorongan resmi bagi pasangan untuk memiliki anak tambahan telah gagal membendung penurunan angka kelahiran. Di sisi lain pernikahan dan kelahiran mencapai titik terendah yang tidak terlihat dalam beberapa dekade.
Tidak diketahui secara jelas peran spesifik apa yang diharapkan Xi untuk organisasi sayap pemuda Partai Komunis menghadapi tantangan seperti itu. Dalam pidatonya, Xi meminta anggota partai untuk membangun keyakinan yang kuat, dan meningkatkan keberanian dan keterampilan.
"Mereka harus patriotik dan inovatif, sementara tidak tersesat atau terintimidasi oleh kesulitan. Dengan teguh mengikuti partai dan berjuang untuk partai dan rakyat adalah misi asli Liga Pemuda Komunis,” kata Xi.