Rabu 11 May 2022 00:25 WIB

Daftar Tempat yang Berisiko Tinggi Jadi Pusat Penyebaran Omicron BA.2

Kenali daftar tempat yang membuat orang berisiko tinggi kena omicron BA.2.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Restoran TAR, Pekan Chow Kit, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (6/4/2022). Restoran termasuk salah satu tempat yang rawan penularan omicron BA.2.
Foto: ANTARA FOTO/Rafiuddin Abdul Rahman/rwa.
Restoran TAR, Pekan Chow Kit, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (6/4/2022). Restoran termasuk salah satu tempat yang rawan penularan omicron BA.2.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seiring menurunnya tren kasus Covid-19, upaya pelacakan kontak (contact tracing) dinilai semakin kendur. Ini membuat publik tidak lagi memiliki gambaran yang jelas mengenai area mana yang beresiko tinggi menularkan omicron dan sub variannya.

Meski omicron telah berevolusi menjadi jauh lebih menular daripada virus sebelumnya, cara penyebaran Covid-19 tidak berubah. Dilansir Huffington Post, Selasa (10/5/2022), berikut adalah tempat-tempat umum di mana Covid-19 masih menyebar.

Baca Juga

1. Event dalam ruangan yang ramai

Peneliti penyakit menular di Case Western Reserve University di Amerika Serikat, Mark Cameron, menjelaskan bahwa Covid-19 lebih berpotensi menular di dalam ruangan yang ramai seperti gym, konser, bar, dan sejenisnya. Kasus Covid-19 besar-besaran tercatat setelah konser empat malam Phis, dinner koresponden Gedung Putih, dan dinner tahunan Washington Gridiron Club, serta di kapal pesiar dan setelah pesta prom sekolah menengah.

Dalam pengaturan dalam ruangan yang padat dan berventilasi buruk, aerosol yang mengandung virus dapat menyebar di udara dan mudah terhirup oleh banyak orang.

"Mirip dengan varian virus penyebab Covid-19 lainnya, BA.2 menyebar lebih mudah di lokasi dalam ruangan yang ramai dengan ventilasi terbatas," kata Bernadette Boden-Albala, direktur dan dekan pendiri Program Kesehatan Masyarakat di University of California.

2. Keluarga

Covid-19 juga diketahui menyebar lebih mudah antara anggota keluarga yang tinggal bersama. Penelitian yang diterbitkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pada Februari menunjukkan, tingkat penularan Covid-19 di keluarga sekitar 53 persen. Penularan bahkan lebih mungkin terjadi ketika anggota keluarga yang tidak divaksinasi tidak memakai masker.

"Kemampuan untuk menularkan dari satu orang ke orang lain dalam jarak dekat, itu masih akan terjadi. Tidak ada yang berubah dalam hal bagaimana kita dapat tertular virus udara yang sangat menular ini ketika kita berada di dekat orang lain," kata Cameron.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement