REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Wali Kota Madiun Maidi menginstruksikan jajaran Dinas Kesehatan setempat agar menguatkan peran posyandu anak guna mengantisipasi penularan hepatitis akut di Kota Madiun, Jawa Timur. Hingga saat ini belum diketahui penyebab hepatitis akut.
"Posyandu ini layanan kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat. Maka, semua harus siap," ujar Wali Kota Maidi saat meninjau layanan Posyandu Anak di Jalan Gajah Mada Gang Punden, Kelurahan Manguharjo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Selasa (10/5/2022).
Dia menilai selama ini posyandu di Kota Madiun sudah aktif dalam memantau perkembangan tumbuh kembang balita dan anak-anak setiap bulannya. Para kader juga mendapatkan pembinaan khusus dari tenaga kesehatan di puskesmas yang menaungi.
Maidi berpesan kepada orang tua untuk menjaga kesehatan putra-putrinya. Yakni, dengan menjaga kebersihan dan makan makanan yang bergizi. Selain itu, tidak memberikan obat sembarangan ketika anak sakit.
"Jika anak sakit, langsung bawa ke Puskesmas. Jangan diobati sendiri," kata dia.
Tak hanya itu, Wali Kota Maidi juga menginstruksikan kepada puskesmas dan rumah sakit di wilayahnya agar selalu siap siaga jika ditemukan kasus hepatitis akut."Semua harus siap. Namun, kita berharap tidak ada yang kena di Kota Madiun," kata dia.
Melalui kegiatan layanan posyandu, para kader juga memberikan edukasi untuk lebih berhati-hati namun tetap tenang dalam menyikapi kasus hepatitis akut yang telah ditetapkan secara resmi sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 15 April 2022. Untuk mencegahnya, masyarakat diminta menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sehari-hari, seperti sering mencuci tangan pakai sabun, meminum air bersih yang matang, serta memastikan makanan dalam keadaan bersih dan matang penuh.