Selasa 10 May 2022 21:26 WIB

Putin Minta Aksi Lebih Tangani Kebakaran di Hutan Siberia

Putin Minta Aksi Lebih Tangani Kebakaran di Hutan Siberia

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Muhammad Hafil
Kebakaran hutan Siberia (Ilustrasi)
Foto: AP/Ivan Nikiforov
Kebakaran hutan Siberia (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada pejabat regional pada Selasa (1/5/2022), untuk menangani kebakaran hutan di Siberia. Dia mengatakan tidak boleh terulang kembali musim kebakaran tahun lalu yang terburuk dalam catatan.

Dalam pertemuan daring yang ditayangkan di TV pemerintah, Putin mengatakan kobaran api menyebabkan kerusakan material yang signifikan dan menimbulkan ancaman bagi kehidupan, lingkungan, dan ekonomi. "Kami tidak dapat membiarkan terulangnya situasi tahun lalu, ketika kebakaran hutan adalah yang paling lama dan intensif dalam beberapa tahun terakhir," ujarnya.

Baca Juga

Pejabat Menteri Darurat Alexander Chupryan mengatakan kepada Putin telah terjadi 4.000 kebakaran hutan sejak awal tahun di 270.000 hektar. Chupryan mengatakan 16 orang tewas dalam kebakaran dalam seminggu terakhir. Sedikitnya delapan orang tewas di Siberia ketika kebakaran melanda ratusan bangunan di beberapa desa, dengan angin kencang menghambat upaya untuk memadamkan api pada pekan lalu.

Menurut Greenpeace Rusia, musim kebakaran 2021 adalah yang terbesar di Rusia, dengan 18,8 juta hektar hutan hancur. Greenpeace mengatakan bahwa pada akhir April, kebakaran hutan lebih luas daripada pada titik yang sama tahun lalu. Meskipun kebakaran tahun ini berada di bawah rata-rata selama beberapa tahun terakhir.

Kepala program kehutanan di Greenpeace Rusia Alexei Yaroshenko mengatakan, banyak wilayah yang akan tergantung pada cuaca musim panas. Namun Rusia kemungkinan akan mengalami musim kebakaran besar lainnya yang bersejarah.

"Tidak ada yang berubah sejak tahun lalu. Untuk saat ini, kita kemungkinan akan melihat musim kebakaran besar lainnya," ujar Yaroshenko.

Kebakaran hutan menjadi lebih intens di Rusia dalam beberapa musim terakhir, dibantu oleh suhu yang luar biasa tinggi di Siberia, yang didorong oleh perubahan iklim. Kebakaran melepaskan jutaan ton karbon dan polutan lainnya ke atmosfer setiap tahun.

Para pemerhati lingkungan khawatir kebakaran dan cuaca panas dapat mencairkan lapisan es Siberia dan lahan gambut. Kondisi itu dapat melepaskan lebih banyak karbon yang telah lama tersimpan di tundra beku. 

Sumber:

 

https://www.reuters.com/world/europe/putin-orders-officials-tackle-siberian-forest-fires-2022-05-10/

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement