Selasa 10 May 2022 22:48 WIB

China Mengucapkan Selamat Atas Kemenangan Marcos dan Sara Duterte

China juga memberi selamat atas pemilu Filipina yang berjalan lancar.

Red: Teguh Firmansyah
Calon presiden, mantan senator Ferdinand Bongbong Marcos Jr, putra mendiang diktator, memberi isyarat saat dia menyapa kerumunan selama kampanye di Quezon City, Filipina pada 13 April 2022.
Foto: AP Photo/Aaron Favila
Calon presiden, mantan senator Ferdinand Bongbong Marcos Jr, putra mendiang diktator, memberi isyarat saat dia menyapa kerumunan selama kampanye di Quezon City, Filipina pada 13 April 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING  -- Pemerintah China menyampaikan ucapan selamat atas kemenangan Ferdinand Marcos Jr dan Sara Duterte-Carpio dalam penghitungan suara sementara pada pemilihan umum presiden dan wakil presiden Filipina. China juga memberi selamat atas pemilu yang berjalan lancar.

"China mengucapkan selamat atas pemilu presiden yang berlangsung lancar. Ucapan selamat kami juga untuk kandidat yang memimpin (perolehan suara)," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Zhao Lijian di Beijing, Selasa.

Baca Juga

Ia berharap dan penuh keyakinan bahwa berbagai kelompok politik di Filipina akan melanjutkan pekerjaan dalam menjalin solidaritas nasional dan pembangunan."China dan Filipina saling terhubung oleh perairan, menikmati persahabatan tradisional yang berlangsung cukup lama," ujarnya.

Menurut dia, kedua negara telah bermitra dengan baik dalam bekerja sama yang saling menguntungkan."Di bawah instruksi kedua kepala negara, hubungan bilateral akan terus ditingkatkan," kata Zhao.

Marcos Jr yang kini berusia 63 tahun merupakan putra dari diktator Filipina Ferdinand Marcos Sr yang terguling dari kekuasaannya pada 1986.Pria yang akrab dipanggil Bongbong itu meraih 96,82 persen suara sekaligus mengalahkan pesaing terdekatnya Wakil Presiden Leni Robredo (28,04 persen) dan mantan juara tinju dunia Manny Pacquiao (6,82 persen) dalam penghitungan sementara pemilu presiden.

Sementara Sara Duterte yang kini berusia 43 tahun merupakan putri Presiden petahana Filipina Rodrigo Duterte memimpin penghitungan suara sementara pemilu wakil presiden.China dan Filipina merupakan negara yang sedang bersengketa wilayah perairan Laut China Selatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement