Selasa 10 May 2022 22:59 WIB

Moeldoko Sebut Pemerintah Dorong Pihak Swasta Ciptakan Ekosistem Digital Talent Indonesia

Indonesia membutuhkan sembilan juta SDM mumpuni yang mengusai teknologi digital.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko.
Foto: Dok KSP
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, pemerintah terus berkomitmen mendukung talenta digital nasional, khususnya melalui pendidikan vokasi. Moeldoko pun mengajak pihak swasta untuk turut berkontribusi dalam pembentukan ekosistem talenta digital di Indonesia.

"Dari target program pengembangan 100 ribu talenta digital di Indonesia melalui pendidikan vokasi, saat ini sudah terbentuk sekitar 60 ribu talenta digital. Pemerintah sangat mengapresiasi kerja sama pihak swasta yang turut mendukung terbentuknya ekosistem digital di Indonesia," kata Moeldoko, dalam kunjungannya ke Kantor Pusat Huawei di Jakarta, Selasa (10/5/2022).

Baca Juga

"Oleh karenanya, pemerintah juga terus mendorong inovasi lain dari pihak swasta terutama dalam membentuk talenta-talenta digital di Indonesia," kata dia menambahkan.

KSP sendiri telah menandatangani Nota kesepahaman (MoU) dengan Huawei Indonesia pada Oktober 2020 terkait pengembangan 100 ribu talenta digital di Indonesia.

Moeldoko menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan swasta seperti Huawei Indonesia mengingat Indonesia hingga tahun 2030 membutuhkan sekitar sembilan juta SDM mumpuni yang menguasai teknologi digital terdepan seperti Cloud, Kecerdasan Artifisial, Analitik Big Data, 5G hingga IoT.

Sementara itu, Huawei bersama dengan the ASEAN Foundation telah membentuk ASEAN Academy Indonesia yang aktif menggelar berbagai pelatihan, seminar, studi banding, sertifikasi, hingga kompetisi yang dirancang memperkaya wawasan, memperdalam pemahaman, serta meningkatkan penguasaan terhadap teknologi-teknologi terdepan.

"Kami sangat mengapresiasi bimbingan dan nasihat dari Bapak Moeldoko kepada kami untuk mendukung transformasi digital di Indonesia. Kami terus berkomitmen untuk menciptakan link and match antara lulusan vokasi dengan industri kerja," kata Mohamad Rosidi selaku Direktur Strategi ICT dan Bisnis Huawei.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَنْ نُّؤْمِنَ بِهٰذَا الْقُرْاٰنِ وَلَا بِالَّذِيْ بَيْنَ يَدَيْهِۗ وَلَوْ تَرٰىٓ اِذِ الظّٰلِمُوْنَ مَوْقُوْفُوْنَ عِنْدَ رَبِّهِمْۖ يَرْجِعُ بَعْضُهُمْ اِلٰى بَعْضِ ِۨالْقَوْلَۚ يَقُوْلُ الَّذِيْنَ اسْتُضْعِفُوْا لِلَّذِيْنَ اسْتَكْبَرُوْا لَوْلَآ اَنْتُمْ لَكُنَّا مُؤْمِنِيْنَ
Dan orang-orang kafir berkata, “Kami tidak akan beriman kepada Al-Qur'an ini dan tidak (pula) kepada Kitab yang sebelumnya.” Dan (alangkah mengerikan) kalau kamu melihat ketika orang-orang yang zalim itu dihadapkan kepada Tuhannya, sebagian mereka mengembalikan perkataan kepada sebagian yang lain; orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri, “Kalau tidaklah karena kamu tentulah kami menjadi orang-orang mukmin.”

(QS. Saba' ayat 31)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement