Selasa 10 May 2022 22:56 WIB

Luput dari Pengawasan, Balita di Sukabumi Meninggal Terperosok Septic Tank

Awalnya ibu korban merasa anaknya hilang.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Teguh Firmansyah
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi saat mengunjungi rumah keluarga korban balita yang terperosok septic tank di Kelurahan Karamat, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Selasa (10/5/2022).
Foto: dok. istimewa
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi saat mengunjungi rumah keluarga korban balita yang terperosok septic tank di Kelurahan Karamat, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Selasa (10/5/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Seorang balita ditemukan meninggal dunia di sebuah septic tank warga di Gang Arwana, Kelurahan Karamat, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Selasa (10/5/2022) siang. Didug korban terperosok masuk ke dalam septic tank di dekat rumahnya karena luput dari pengawasan orangtuanya.

Data dari aparat kepolisian menyebutkan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Kapolsek Gunungpuyuh AKP Maulana Arief kepada wartawan, mengatakan balita berinisial AAP (5 tahun), ditemukan ayah kandung korban DMH. Dari penuturan ayah kandungnya, ia mencurigai korban terperosok ke dalam septic tank.

Baca Juga

Sebab, pada saat melintas sekitar septic tank, terlihat ada baju korban yang terlihat dari atas. Selanjutnya pada saat dibuka dan dipastikan, benar saja terlihat sosok anaknya yang sudah mengambang di lubang berukuran 40×30 centimeter tersebut, dengan kedalaman sektar 1,3 meter.

Sebelumnya kata Arief, sejak pukul 06.30 WIB, keluarga korban telah mencari keberadaan korban yang mulai tidak terlihat bermain dengan teman bermainnya. Awalnya ibu korban merasa anaknya hilang dan kemudian mulai melakukan pencarian.

''Hingga akhirnya pada pukul 11.00 WIB siang tadi, suaminya, yang merupakan ayah korban, menemukan korban mengambang di septic tank milik tetangganya,” kata Arif.

 
Selanjutnya, petugas Polsek Gunungpuyuh yang menerima informasi tersebut, langsung mendatangi lokasi kejadian dan mengumpulkan keterangan terkait peristiwa tersebut.

Dari hasil keterangan yang didapatkan lanjut Arif, diduga peristiwa ini terjadi akibat kelalaian pengawasan orang tua terhadap buah hatinya. Setelah dilakukan pemeriksaan, petugas juga menawarkan kepada pihak keluarga agar jenazah dilakukan otopsi.

Namun lanjut Arif, keluarga menolak otopsi terhadap jenazah, dan dilengkapi dengan surat penolakan yang ditandatangani didepan saksi-saksi. Ia juga mengimbau, kepada seluruh warga untuk lebih intens lagi mengawasi buah hatinya.

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengunjungi kediaman keluarga yang anaknya meninggal dunia akibat terperosok ke dalam Septic tank di Gang Arwana Kelurahan Karamat, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Selasa sore. "Saya turut berduka cita, semoga keluarga tabah dan sabar menghadapi cobaan ini,” ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Dalam momen ini wali kota memberikan tali asih kepada keluarga korban.

Fahmi juga mengimbau orangtua agar lebih intens lagi mengawasi buah hatinya yang masih kecil ketika bermain. Langkah ini dilakukan untuk mencegah adanya kejadian yang tidak diinginkan.

 

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement