Selasa 10 May 2022 23:08 WIB

Mengenal Hepatitis, Kebanyakan Terjadi Akibat Virus

Penyakit hepatitis masih banyak terjadi di Indonesia.

Rep: Rr Laeny Sulistyowati/ Red: Muhammad Hafil
  Penyakit hepatitis masih banyak terjadi di Indonesia. Foto: Penyakit hepatitis (ilustrasi).
Foto: Guardianlv.com
Penyakit hepatitis masih banyak terjadi di Indonesia. Foto: Penyakit hepatitis (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Penyakit hepatitis masih banyak terjadi di Indonesia. Kasus hepatitis yang sering terjadi di Indonesia mulai dari hepatitis A, hepatitis B, dan terbaru adalah kasus hepatitis misterius akut yang menginfeksi anak-anak.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Ari Fahrial Syam menjelaskan, hepatitis secara definisi yaitu peradangan hati. "Kalau bicara soal peradangan (hepatitis), penyebabnya bisa macam-macam. Yang paling sering muncul yaitu karena dari virus," ujar Ari yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) saat mengisi konferensi virtual, Selasa (10/5/2022).

Baca Juga

Ia menyebutkan, hepatitis yang disebabkan oleh virus yaitu hepatitis A, virus hepatitis B, virus hepatitis C. Ketika terinfeksi hepatitis jenis ini, dia melanjutkan, virus ini kemudian menyerang liver manusia. Secara clinical practice, dia melanjutkan, yang perlu diperiksakan untuk penegakan diagnosa adalah hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis C.  Sementara hepatitis E membutuhkan kit khusus. Ia menambahkan, hanya Palang Merah Indonesia (PMI) yang punya alatnya untuk kepentingan donor darah. Tetapi bisa juga di kondisi penyakit yang lain, misalnya demam berdarah dengue (DBD) juga bisa menyebabkan kondisi liver yang terganggu. Ia menambahkan, berbagai macam penyakit yang lain juga bisa menyebabkan gangguan pada liver yang disebabkan oleh kuman salmonella typhi. Belum lagi penyakit lainnya seperti Leptospirosis atau keracunan obat yang bisa mengenai liver. 

Ujung-ujungnya, dia menambahkan, fungsi hati jadi terganggu. Ia menambahkan, banyak jenis hepatitis dan penyebarannya meluas. Terkait hepatitis akut misterius yang kini banyak dibicarakan, ia mengakui kasusnya merebak dan ada peningkatan namun tidak masif. Ia mencatat organisasi kesehatan dunia PBB (WHO) mencatat kasus hepatitis akut sekitar 300-an kasus di seluruh dunia. Sementara di Indonesia diduga ditemukan 15 kasus. Namun, ia memperhatikan yang paling menonjol dari gejala hepatitis akut misterius ini adalah kuning. Mata pasien berwarna kuning, badannya juga kuning, hingga kencingnya seperti air teh. Kendati demikian, ia mengingatkan kuning bukan berarti pasien menderita hepatitis akut.

"Kalau bicara mengenai kuning itu sebenarnya punya penyebab macam-macam," katanya.

Ia menyebutkan, dinas kesehatan provinsi Jawa Timur menyampaikan ada dugaan 114 kasus syndrome hepatitis akut. Padahal, bisa saja kuning karena sumbatan saluran empedu oleh batuk tumor atau mungkin juga bisa disebabkan oleh hepatitis A, bahkan di kasus hepatitis B akut bisa berwarna kuning. Atau pasien dengan penyakit liver kronis misalnya kerusakan hati (sirosis) ketika sudah lanjut bisa juga menunjukkan gejala kuning. Hingga kini, ia menyebutkan penyebab hepatitis ini masih misterius. Jika merujuk data penelitian di Inggris, ditemukan bahwa sekitar 70 persen dihubungkan dengan adenovirus. Namun, penyebab penyakit ini masih misterius. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement