REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah melakukan penataan terhadap sebuah bangunan tua di bagian pojok Taman Jangkar Ampenan untuk dijadikan ruang kreatif sekaligus bisa menjadi destinasi wisata kota tua di daerah ini.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Selasa (10/5/2022), mengatakan, penataan ruang kreatif tersebut sudah dimulai dengan melakukan pengecatan bangunan dengan warna yang lebih menarik. "Kita tata dan percantik hanya bagian luar bangunan saja, sedangkan bagian dalamnya masih utuh," katanya.
Dikatakan, penataan bangunan tersebut saat ini tinggal pengecatan jendela dan pintu serta lahan di bagian depan, agar bisa terlihat lebih menarik dan unik. Sebagai pelengkap, pada bagian atas luar gedung tua itu akan dipasang jam dinding dengan ukuran besar sehingga dapat memudahkan masyarakat maupun wisatawan yang berada di sekitar areal tersebut sekaligus menjadi identitas kawasan Kota Tua Ampenan.
"Untuk anggaran penataan tahap awal, kita alokasikan anggaran Rp200 juta," katanya.
Lebih jauh Denny mengatakan, penataan bangunan tua yang kini sudah menjadi milik Pemerintah Kota Mataram dimaksudkan juga untuk memberikan motivasi terhadap para pemilik bangunan tua di sekitarnya agar mau menata bangunan miliknya secara mandiri.
Sementara terkait dengan para pedagang durian yang berada di Taman Jangkar, kata Denny, direncanakan akan direlokasi karena dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga akan melakukan penataan Taman Jangkar. "Dengan demikian, penataan bangunan tua sebagai ruang kreatif bisa terintegrasi dengan Taman Jangkar yang juga merupakan satu sejarah Kota Tua Ampenan," katanya.