Rabu 11 May 2022 00:18 WIB

Ukraina Lancarkan Serangan Balasan, Klaim Rebut Kembali Desa-Desa di Kharkiv

Ukraina mengklaim telah merebut kembali desa-desa di utara dan timur laut Kharkiv.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Prajurit Ukraina dan pekerja darurat membawa mayat seorang tersangka tentara Rusia di Malaya Rohan, sebuah desa yang direbut kembali oleh pasukan Ukraina di pinggiran Kharkiv, Ukraina, Ahad, 8 Mei 2022.
Foto: AP/Felipe Dana
Prajurit Ukraina dan pekerja darurat membawa mayat seorang tersangka tentara Rusia di Malaya Rohan, sebuah desa yang direbut kembali oleh pasukan Ukraina di pinggiran Kharkiv, Ukraina, Ahad, 8 Mei 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, KHARKIV -- Militer Ukraina membuat pernyataan pada Selasa (10/5/2022) bahwa pasukannya telah merebut kembali desa-desa dari pasukan Rusia di utara dan timur laut Kharkiv. Ukraina menekan Rusia dengan melancarkan serangan balasan.

Tetiana Apatchenko selaku petugas pers untuk Brigade Mekanik Terpisah ke-92, pasukan utama Ukraina di daerah itu, menyebutkan sejumlah area yang direbut kembali. Beberapa hari terakhir, Ukraina mengambil alih pemukiman Cherkaski Tyshky, Ruski Tyshki, Borshchova, dan Slobozhanske di kantong utara Kharkiv.

Yuriy Saks yang menjabat sebagai penasihat bagi Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov, mengatakan, keberhasilan itu mendorong pasukan Rusia keluar dari jangkauan Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina. Sejak perang dimulai, Kharkiv telah dibombardir terus-menerus.

"Operasi militer angkatan bersenjata Ukraina di sekitar Kharkiv, terutama di utara dan timur laut Kharkiv, adalah semacam kisah sukses. Tentara Ukraina mampu mendorong penjahat perang ini ke garis di luar jangkauan artileri mereka," kata Saks, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (10/5/2022).

Baca juga : Rusia Serang Jalur Pasokan Senjata Ukraina di Odesa

Serangan balik tersebut bisa menandakan fase baru dalam perang. Ukraina sekarang melakukan tindakan ofensif setelah berminggu-minggu Rusia yang melakukan serangan besar-besaran.

Dengan mendorong mundur pasukan Rusia yang telah menduduki pinggiran Kharkiv sejak awal invasi, Ukraina bergerak ke jarak serang dari jalur suplai belakang yang menopang kekuatan serangan utama Rusia lebih jauh ke selatan. Analis berpendapat Ukraina semakin dekat dengan perbatasan Rusia.

Jadi, semua keuntungan yang dibuat Rusia di hari-hari awal di timur laut Ukraina semakin menjauh. Kemunduran di Kharkiv merupakan pukulan bagi rencana perang Rusia, tepat ketika Presiden Vladimir Putin berharap bisa mengumumkan kemenangan besar.

Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat Avril Haines mengaku yakin Rusia masih merencanakan perang yang panjang. Serangan itu bertujuan untuk merebut lebih banyak wilayah Ukraina, tidak hanya wilayah Donbas timur yang telah menjadi fokus utama serangannya bulan ini.

Baca juga : Ukraina Lancarkan Serangan Balasan, Klaim Rebut Kembali Desa-Desa di Kharkiv

Sejak Rusia gagal mengambil alih ibu kota Kyiv pada akhir Maret, fokus utamanya beralih mengepung pasukan Ukraina di Donbas, menggunakan kota Izyum di selatan Kharkiv sebagai pangkalan. Pasukan Ukraina sejauh ini sebagian besar bertahan melawan serangan dari tiga arah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement