REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, kehadiran jalan Tol Trans Jawa dan Sumatera memberikan dampak positif dan euforia baru bagi masyarakat yang melakukan perjalanan mudik Lebaran 2022.
"Jumlah yang bergerak untuk kegiatan-kegiatan di moda-moda ini pada dasarnya relatif sama, tapi memang ada kecenderungan masyarakat lebih senang melakukan pergerakan jalan darat khususnya menggunakan kendaraan pribadi," ujar Budi.
Keberadaan jalan Tol Trans Jawa dan Sumatera dapat memangkas waktu perjalanan darat, apalagi sudah dua tahun masyarakat dilarang mudik akibat pandemi Covid-19.
Berdasarkan riset Kementerian Perhubungan, jumlah kendaraan pribadi tercatat ada 47 persen yang melakukan perjalanan dari Jabodetabek ke arah timur dan barat. Angka itu terbilang sangat besar dan harus dikelola dengan baik.
"Kami juga mencatat, di Jabodetabek terdapat kenaikan penggunaan jalan tol kurang lebih 11,8 persen. Ini jumlah yang besar, apalagi ada kecenderungan keberangkatan dari para pemudik itu pada waktu-waktu tertentu," ucapnya.
Budi resmi menutup posko angkutan terpadu Lebaran 2022 seiring berakhirnya kegiatan masyarakat yang melakukan perjalanan pulang kampung pada perayaan Idul Fitri 1443 Hijriah.
Kementerian Perhubungan akan melakukan evaluasi dengan menugaskan Kepala Badan Kebijakan Transportasi melakukan penelitian terhadap aktivitas arus mudik dan arus balik Lebaran 2022.
Hasil evaluasi itu nanti akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo untuk ditindaklanjuti guna meningkatkan sarana, prasarana, hingga cara masyarakat melakukan mudik dan arus balik Lebaran.