REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Kepala Kepolisian Resor Manokwari AKBP Parasian Herman Gultom menegaskan jajarannya tidak membungkam demokrasi dengan membatasi massa aksi unjuk rasa menolak pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) di Papua. Polisi hanya menjaga keamanan dan ketertiban daerah itu.
"Bukan kami batasi atau membungkam hak demokrasi para demonstran, tapi kami menjaga keamanan dan kondusivitas daerah ini dari hal-hal yang tidak diinginkan" kata AKBP Gultomdi Manokwari, Selasa.
Dalam kegiatan unjuk rasa ratusan orang gabungan solidaritas mahasiswa dan rakyat Papuaitu, polisi melokalisir massa di Jalan Gunung Salju, Amban, Manokwari untuk menyampaikan aspirasinya. Selama unjuk rasa berlangsung, aparat Polres Manokwari tetap melakukan pengawalan ketat dan tidak membiarkan massa untuk melakukan 'long march'.
Kapolres Manokwari menyebut tidak diizinkannya massa unjuk rasa untuk berjalan kaki ke lokasi penyampaian aspirasi semata-mata demi menjaga keamanan dan ketertiban.Bahkan polisi memberikan opsi kepada massa unjuk rasa untuk menggunakan kendaraan ke tempat tujuan aksi yakni di Kantor DPRP Papua Barat. Namun opsi tersebut tidak diterima para mahasiswa.
"Silahkan berorasi di tempat atau kami fasilitasi kendaraan, karena untuk long marc tidak kami izinkan," imbau AKBP Gultom.Kegiatan unjuk rasa berlangsung lancar dan tertib dimulai pukul 09.00 hingga pukul 16.00 WIT, meski Manokwari sempat diguyur hujan cukup lebat.