Rabu 11 May 2022 10:30 WIB

Uni Eropa Kutuk Serangan Siber Rusia Terhadap Ukraina

Aktivitas siber Rusia membahayakan keamanan semua warga Eropa

Red: Esthi Maharani
Uni Eropa (UE) mengutuk
Uni Eropa (UE) mengutuk

REPUBLIKA.CO.ID., BRUSSELS -- Uni Eropa (UE) pada Selasa (10/5/2022) mengutuk "aktivitas siber berbahaya" Rusia terhadap Ukraina, termasuk serangan terhadap jaringan satelit penting tepat sebelum dimulainya perang.

"Uni Eropa dan negara-negara anggotanya, bersama dengan mitra internasionalnya, mengutuk keras aktivitas siber berbahaya yang dilakukan oleh Federasi Rusia terhadap Ukraina, yang menargetkan jaringan satelit KA-SAT, yang dioperasikan oleh Viasat," kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell melalui sebuah pernyataan.

Borrell menyebut serangan siber itu “contoh lain dari pola berkelanjutan Rusia dari perilaku tidak bertanggung jawab di dunia maya, yang juga merupakan bagian integral dari invasi ilegal dan tidak dapat dibenarkan terhadap Ukraina.”

Dia mengungkapkan bahwa operasi itu dilakukan satu jam sebelum Rusia melancarkan perangnya terhadap Ukraina pada 24 Februari, mengganggu seluruh jaringan komunikasi negara itu.

Dia memperingatkan bahwa serangan siber Rusia di Ukraina, dan khususnya infrastruktur kritisnya, mengancam keamanan semua warga negara Eropa.

Mengulangi seruan Uni Eropa sebelumnya, Borrell mendesak Moskow untuk segera mengakhiri perang dan “penderitaan manusia yang tidak masuk akal.”

Uni Eropa telah mengalokasikan EUR1,5 miliar (lebih dari USD1,58 miliar) dalam bantuan militer ke Ukraina dan menyalurkan lebih dari EUR4 miliar dalam bantuan keuangan, bantuan kemanusiaan, dan dukungan untuk negara-negara Uni Eropa yang menampung pengungsi dari Ukraina.

Uni Eropa juga telah mengadopsi lima paket sanksi, yang menargetkan individu termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin, Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, oligarki dan perwira militer, sementara itu UE juga melarang ekspor barang mewah dan impor batu bara, dan mengecualikan bank Rusia dan Belarus dari sistem pembayaran internasional SWIFT.

Serangkaian sanksi keenam yang diusulkan oleh Komisi Eropa pekan lalu saat ini sedang dinegosiasikan oleh negara-negara anggota UE.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement