Rabu 11 May 2022 13:22 WIB

Dinkes Kepri Imbau Warga Hindari Perjalanan Berisiko Hepatitis

Mobilitas penduduk yang cukup tinggi bisa menjadi faktor risiko hepatitis dan Covid

Mobilitas penduduk yang cukup tinggi bisa menjadi faktor risiko hepatitis dan Covid. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Ampelsa
Mobilitas penduduk yang cukup tinggi bisa menjadi faktor risiko hepatitis dan Covid. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG - Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Dinkes Kepri) mengimbau masyarakat untuk menghindari perjalanan yang berisiko hepatitis akut dan Covid-19. Kepala Dinkes Kepri Muhamad Bisridi mengatakan kasus hepatitis akut belum ditemukan di daerah itu tapi potensi penularannya cukup besar dan mudah meluas di daerah setempat.

Salah satu penyebabnya adalah mobilitas penduduk yang cukup tinggi sejak pemerintah membuka akses pembatasan sosial. Menurut dia, penularan hepatitis akut dan Covid-19 dapat melalui udara sehingga masyarakat harus waspada.

Baca Juga

Ia menyebut cara yang baik untuk mencegah diri agar tidak tertular virus mematikan itu yakni menghindari perjalanan berisiko, seperti berangkat ke daerah tertentu dengan menggunakan kapal yang sudah padat penumpang. Ia mengatakan kerumunan orang di dalam kapal menyebabkan potensi penularan hepatitis maupun Covid-19 lebih besar.

"Menjelang Idulfitri 1443 Hijriah ada penumpang di Tanjungpinang yang memaksakan diri naik kapal yang sudah penuh. Akhirnya, tidak dapat tempat duduk. Penumpang itu berdiri selama delapan jam," jelas Bisridi, Rabu (11/5/2022).

Kondisi itu, menurut dia, menyebabkan emosi penumpang meningkat sedangkan imunitas tubuh menurun saat emosi meningkat. "Saya dan keluarga menahan diri untuk ke luar kota. Kami tidak ingin membawa virus ke dalam rumah maupun di lingkungan tempat tinggal dan tempat kerja," ujarnya.

Terkait dengan upaya pencegahan penularan hepatitis akut, Bisri menjelaskan pihaknya melakukan pengawasan secara intensif di seluruh fasilitas kesehatan. Sosialisasi hidup sehat juga mulai gencar dilakukan di tengah masyarakat, terutama kepada anak-anak.

Di Indonesia kasus dugaan hepatitis akut ditemukan menyerang anak-anak hingga menyebabkan meninggal dunia. "Orang tua dan guru memiliki peran yang besar dalam mencegah penularan hepatitis akut. Anak-anak harus mulai menerapkan pola hidup sehat dan memastikan makanan yang dikonsumsi itu sehat," ucapnya.

Orang yang tertular virus itu memiliki gejala awal seperti diare, mual, muntah, sakit perut, dan demam ringan. Sedangkan gejala lanjutannya lebih berat seperti warna kulit dan mata menguning. "Segera bawa pasien ke rumah sakit terdekat jika sudah muncul gejala awal untuk mendapatkan pertolongan," kata Bisridi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement