Rabu 11 May 2022 17:59 WIB

UEFA akan Ubah Format Liga Champions, Begini Rinciannya

Dengan lebih banyak pertandingan, maka akan berdampak pada pendapatan UEFA meningkat.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Gilang Akbar Prambadi
 Karim Benzema dari Real Madrid, tidak terlihat, mencetak gol penalti ketiga timnya selama pertandingan semifinal Liga Champions, leg kedua, antara Real Madrid dan Manchester City di stadion Santiago Bernabeu di Madrid, Spanyol,  Kamis (5/5/2022) dini hari WIB.
Foto: AP/Bernat Armangue
Karim Benzema dari Real Madrid, tidak terlihat, mencetak gol penalti ketiga timnya selama pertandingan semifinal Liga Champions, leg kedua, antara Real Madrid dan Manchester City di stadion Santiago Bernabeu di Madrid, Spanyol, Kamis (5/5/2022) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Usulan memperluas babak penyisihan grup Liga Champions disetujui oleh UEFA pada Rabu (11/5/2022). Persetujuan ini untuk memadamkan gejolak publik Eropa.

Dilansir dari laman NBC Chicago, babak penyisihan grup yang diformat ulang telah dikurang dari 10 putaran menjadi 8 putaran. TEmpat cadangan untuk tim berdasarkan kinerja historis pun telah diganti dengan metode kualifikasi yang memberi penghargaan kepada negara-negara paling sukses di sepak bola Eropa. 

Baca Juga

Kuota akan ditambah dari 32 menjadi 36 tim yang berada di satu klasemen, bukan dibagi menjadi delapan grup. Diskusi usulan ini telah berjalan selama beberapa pekan dengan melibatkan liga dan klub domestik. 

Format kembali direvisi dengan melihat kemungkinan dua tambahan untuk memperluas jangkauan kepada dua negara dengan peringkat UEFA tertinggi. Hal ini dilihat berdasarkan hasil tim mereka di kompetisi Eropa pada musim sebelumnya. 

Jika sistem itu sudah ada, berarti lima tim peringkat teratas Liga Premier akan lolos ke Liga Champions. Penambahan kuota pun akan dimiliki oleh Liga Belanda dengan tiga tim teratas masuk ke babak kualifikasi. 

Sebelumnya, rencana awal ini memicu kritik terutama dari klub tingkat menengah dan penggemar. Presiden UEFa, Aleksandar Ceferin mengatakan revisi yang disepakati dalam pertemuan di Wina ini memastikan kualifikasi berdasarkan kinerja olahraga. 

Rencana awal yang dipresentasikan oleh UEFA pada 2019 lalu menyebut 24 dari 32 slot di Liga Champions dapat terkunci tanpa melihat hasil dari kompetisi Liga domestik. Persaingan pun muncul dengan hadirnya pemberontakan dari Liga Super yang gagal dilakukan. 

"Kami yakin bahwa format yang dipilih menghasilkan keseimbangan yang tepat. Itu akan meningkatkan kesimbangan kompetitif dan menghasilkan pendapatan yang solid yang dapat didistribusikan kepada klub, liga dan sepak bola akar rumput di seluruh Eropa," kata Ceferin. 

Babak utama pertama Liga Champions akan menampilkan delapan tim teratas yang lolos otomatis ke babak 16 besar dengan delapan tim lainnya bermain dengan delapan lawan berbeda. Delapan tim itu diambil dari finis 24 hingga ke 36 di klasemen yang berjuang untuk masuk ke babak berikutnya melalui babak playoff 16 tim. 

Pembagian tempat tambahan ini artinya secara teoritis tujuh tim dari Inggris bisa masuk ke Liga Champions. Dengan dua slot dari juara Liga Champions dan Liga Europa. 

Liga Champions dengan format 32 tim saat ini menghasilkan 96 pertandingan di babak penyisihan grup. Turun dari 10 menjadi delapan pertandingan per tim akan menghasilkan 64 pertandingan tambahan. 

Dengan lebih banyak pertandingan, maka akan berdampak pada pendapatan UEFA meningkat 40 persen dari saat ini 3,5 miliar euro pertahun dari kompetisi. Liga Champions hadir pada 1992 dari Piala Eropa yang dimulai pada 1955. Selama itu pula, turnamen menggunakan sistem gugur untuk sistem pertandingan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement