Warga Keluhkan Gunungan Sampah Imbas Pemblokiran TPST Piyungan

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq

Tumpukan sampah belum terbuang di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Tamansari, Yogyakarta, Senin (9/5/2022). Kondisi sampah di TPS kota Yogyakarta mulai menumpuk dan tidak bisa dibuang imbas penutupan jalan masuk TPST Piyungan. Sejak Jumat petugas DLH Kota Yogyakarta sudah tidak bisa mengirimkan sampah ke TPST Piyungan.
Tumpukan sampah belum terbuang di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Tamansari, Yogyakarta, Senin (9/5/2022). Kondisi sampah di TPS kota Yogyakarta mulai menumpuk dan tidak bisa dibuang imbas penutupan jalan masuk TPST Piyungan. Sejak Jumat petugas DLH Kota Yogyakarta sudah tidak bisa mengirimkan sampah ke TPST Piyungan. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemblokiran TPST Piyungan oleh warga sudah terjadi setidaknya lima hari sejak 7 Mei 2022 lalu. Gunungan sampah pun banyak terlihat di TPS-TPS dan depo tempat penampungan sampah sementara.

Hal ini terjadi salah satunya di Kota Yogyakarta, mengingat kawasan tersebut tidak memiliki alternatif selain membuang sampahnya ke TPST Piyungan. Bahkan, truk-truk sampah yang diparkir di  sekitar depo juga sudah penuh dengan sampah.

Warga pun mengeluhkan penumpukan sampah yang sudah terjadi beberapa hari terakhir ini sejak adanya pemblokiran di TPST Piyungan. Salah satunya Dila Dianti (31), warga Demangan, Kota Yogyakarta ini, mengeluhkan penumpukan sampah yang sudah terjadi di kawasannya.

Menurut Dila, sudah beberapa hari terakhir ini tidak ada penjemputan sampah. Hal ini menyebabkan penumpukan dan bau dari sampah tersebut sudah sangat mengganggu.

"Biasanya ada yang ambil sampah, tapi beberapa hari ini belum ada yang ambil dan sampah jadi menumpuk. Lalat-lalat hijau yang besar-besar itu banyak di tumpukan sampah," kata Dila kepada Republika.co.id, Rabu (11/5/2022).

Tidak hanya itu, tumpukan sampah juga terjadi di TPS yang ada di Jalan Hayam Wuruk, Kota Yogyakarta. Di sana, tumpukan sampah bahkan sudah memakai badan jalan.

Hal ini membuat arus lalu lintas sedikit terganggu di kawasan tersebut. Bahkan, bau dari gunungan sampah juga sudah sangat mengganggu pengendara dan warga sekitar.

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY menyebut TPST Piyungan diperkirakan hanya mampu bertahan hingga enam bulan ked epan. TPST Piyungan menerima sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul.

Sampah yang masuk ke TPST Piyungan mencapai 500-600 ton per hari di masa sebelum pandemi Covid-19. Pada masa pandemi, sampah yang masuk naik menjadi 756 ton per hari.

Bahkan, sejak masa mudik Lebaran 2022 kemarin, volume sampah yang masuk justru semakin meningkat yakni mencapai 906 ton per harinya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Kurangi Bau, Yogyakarta Semprot Luberan Sampah di TPS

Alasan Warga Tolak Undangan Pemda DIY soal TPST Piyungan

Sultan HB X Bakal Berdialog dengan Warga Sekitar TPST Piyungan

Ini Alasan Warga Menolak Undangan Pemprov DIY Bahas TPST Piyungan

Sekda DIY: Sulit untuk Tutup TPST Piyungan

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark