Rabu 11 May 2022 17:51 WIB

Pemprov Sumbar Gandeng DKI Kerja Sama Pertanian dan Kebudayaan

Sumbar dan DKI miliki hubungan istimewa karena 10 persen warga Jakarta asal Minang.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Gubernur Sumatra Barat, Audy Joinaldy.
Foto: Dok IPB University
Wakil Gubernur Sumatra Barat, Audy Joinaldy.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Pemprov Sumbar) menjajaki kemungkinan kerja sama bidang pertanian dan kebudayaan dengan Pemprov DKI Jakarta. Kerja sama tersebut diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

"Sumbar memiliki potensi pertanian yang sangat besar karena lebih dari 50 persen masyarakat bergerak di bidang itu. Sumbar juga punya potensi besar untuk bidang budaya karena itu kita upayakan kerja sama guna mendorong perekonomian daerah," kata Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy dihubungi dari Kota Padang, Provinsi Sumbar, Rabu (11/5/2022).

Apalagi, kata dia, Provinsi Sumbar dan DKI Jakarta memiliki hubungan yang istimewa karena sekitar 10 persen warga Ibu Kota adalah masyarakat Minangkabau yang diharapkan bisa ikut mendukung kerja sama dua daerah. Audy menyebutkan, pembicaraan tingkat awal untuk rencana kerja sama tersebut telah dilakukan di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) APPSI 2022 di Bali, Selasa (10/5/2022).

"Pak Anies sudah menjadwalkan kunjungan ke Sumbar sekitar Juni 2022 untuk membahas kerjasama ini lebih lanjut dan jika memungkinkan langsung menandatangani MoU," kata Audy.

Dia mengatakan, pihaknya akan mengajak Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan ke sentra pertanian di Sumbar, seperti Solok dan Tanah Datar. "Sekalian kita perkenalkan potensi pariwisata yang ada di Sumbar seperti di Pariaman," ucap Audy.

Sementara itu, untuk kerja sama bidang budaya, bisa untuk mengobati rindu 10 persen masyarakat Minangkabau yang merantau di Jakarta. "Kita berharap ini juga akan lebih mempererat hubungan masyarakat di kampung halaman dengan yang berada di rantau. Karena potensi masyarakat Minangkabau di perantauan juga sangat besar untuk bisa membangun kampung halaman," ujar Audy.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement