REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jajaran DPP PDI Perjuangan (PDIP) mengapresiasi penghargaan tinggi yang diberikan Korea Selatan (Korsel) terhadap Presiden RI Kelima yang juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri selama kunjungannya ke Negeri Ginseng sejak Minggu (8/5/2022) lalu.
Bendahara Umum DPP PDIP Olly Dondokambey, yang ikut mendampingi Megawati bersama sang istri Rita, selama kunjungan tersebut, menyampaikan kebanggaannya ikut di dalam rombongan.
“Kami merasa bangga bisa mendampingi Ibu Mega dalam perjalanan perdana menghadiri pelantikan Presiden Korsel yang baru dan acara rapat bilateral dan penganugerahan profesor kehormatan di bidang seni untuk Ibu Mega. Tentu ini sangat membanggakan,” kata Olly Dondokambey di Seoul, dalam keterangan persnya, Rabu (11/5/2022).
Menurutnya, perlakuan terhormat Korsel terhadap Megawati itu merupakan sinyal jelas bagaimana petinggi dan warga Korsel terus menaruh harapan tinggi kepada Megawati. Khususnya menyangkut isu perdamaian dan persatuan dua Korea, Korsel dan Korea Utara.
“Mudah-mudahan apa yang disampaikan Ibu Mega menjadi kenyataan. Apapun, kita harus dukung persatuan Korea,” kata Olly.
Pria yang juga menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) itu juga menyinggung bagaimana Megawati secara aktif mempromosikan wilayahnya sebagai destinasi investasi potensial bagi Korsel. Dan itu disampaikan langsung oleh Megawati kepada Presiden Yoon Suk Yeol, dalam pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Korsel pada hari ini.
“Saya berterima kasih bisa mendampingi Ibu Mega dan bisa bertatap muka langsung dengan Presiden Korsel dan kita mengajak Korsel berinvestasi di provinsi Sulut. Ibu Mega menyampaikan secara langsung, bahwa saya didampingi Gubernur Sulut dan salah satu pengurus di partai saya, dan Provinsi Sulut ini sangat baik dan paling dekat ke Korea. Jadi investasi sangat baik dilakukan Korsel di Sulut,” urai Olly.
Yang jelas, di pertemuan itu, Olly mengatakan Presiden Yoon sangat berterima kasih kepada Megawati atas perhatian serta kerja sama baik antara Indonesia dan Korea selama ini.
“Mereka sangat berterima kasih karena sambutan Indonesia sangat baik terhadap Korea. Bagitu juga Ibu Mega berterima kasih karena kepercayaan pemerintah dan pengusaha Korea karena mau berinvestasi di Indonesia. Harapannya investasi ditingkatkan,” kata Olly.
Sementara Ketua DPP PDIP bidang keluatan, perikanan dan nelayan, Rokhmin Dahuri menyinggung gelar Profesor Kehormatan dari Seoul Institute of The Arts (SIA) untuk Megawati. Menurutnya, gelar ini adalah pembuktian kepemimpinan strategis seorang Megawati.
“Seoul Institute of the Arts itu the best university dI Korea di bidang fine arts, ekonomi kreatif, kalau tidak salah di dunia ranking 20. Jadi ini perguruan tinggi yang bukan ecek-ecek, tetapi yang prestisius di negara ini,” kata Rokhmin.
Sementara Sahabat Megawati yang merupakan seorang designer, Samuel Wattimena, mengatakan Megawati memang pantas menerima berbagai penghargaan itu. Sebagai pemimpin parpol terbesar di Indonesia, Megawati membawa partai dan anggotanya mengurusi masalah kerakyatan. Dari soal stunting, bantaran sungai, memasak tanpa minyak goreng, dan berbagai hal lainnya.
“Timbul pertanyaan, kok sebagai parpol ngurusin bantaran sungai, makanan, dan lain-lain? Disitu Ibu Megawati justru bilang ‘politik ini harus mencakup lifestyle atau berbagai segi kehidupan’. Politik bukan hanya kekuasaan. Kekuasaan berhubungan dengan rakyat. Yang berhubungan dengan rakyat? Makanan, keseharian, gaya hidup. Buntutnya politik untuk rakyat. Jadi lebih luasnya adalah Ibu Megawati bukan hanya berbicara namun mempraktikkan seni bagian dari kebudayaan dan kehidupan rakyat,” urai Samuel Wattimena.
Usai prosesi acara penganugrahan, Megawati bersama rombongan berfoto di salah satu sudut Kampus SIA.