Kamis 12 May 2022 01:05 WIB

2 Bulan Lagi, Teleskop James Webb Mulai Operasi Ilmiah

Teleskop saat ini sedang dalam taham prosedur penyiapan terakhir.

Rep: mgrol136/ Red: Dwi Murdaningsih
 Foto ini disediakan oleh NASA, Teleskop Luar Angkasa James Webb dipisahkan di luar angkasa pada Sabtu, 25 Desember 2021. Teleskop Luar Angkasa James Webb NASA melonjak dari Guyana Prancis di pantai timur laut Amerika Selatan, mengendarai roket Ariane Eropa ke langit pagi Natal. Observatorium inframerah senilai $ 10 miliar dimaksudkan sebagai penerus Teleskop Luar Angkasa Hubble yang menua.
Foto: AP/NASA
Foto ini disediakan oleh NASA, Teleskop Luar Angkasa James Webb dipisahkan di luar angkasa pada Sabtu, 25 Desember 2021. Teleskop Luar Angkasa James Webb NASA melonjak dari Guyana Prancis di pantai timur laut Amerika Selatan, mengendarai roket Ariane Eropa ke langit pagi Natal. Observatorium inframerah senilai $ 10 miliar dimaksudkan sebagai penerus Teleskop Luar Angkasa Hubble yang menua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) dalam dua bulan lagi akan memulai operasi ilmiah. Teleskop itu telah melakukan perjalanan lebih dari satu juta mil dari Bumi.

Pada tanggal 28 April 2022, NASA mengungkapkan bahwa pesawat ruang angkasa yang kuat itu mendekati akhir dari tahap akhir persiapan, yang dikenal sebagai commissioning instrumen sains.

Baca Juga

Meskipun JWST telah mencapai tahap akhir dalam prosedur penyiapan, masih ada beberapa tugas dan tolok ukur yang harus diselesaikan sebelum pengumpulan data resmi dimulai.

Klaus Pontoppidan, ilmuwan proyek JWST di Institut Sains Teleskop Luar Angkasa menjelaskan bahwa, walaupun 18  segmen cermin heksagonal JWST baru-baru ini sepenuhnya selaras, masih banyak  instrumen teleskop ruang angkasa yang perlu disempurnakan.

“Para astronom adalah kelompok kuantitatif. Mereka menginginkan lebih dari sekadar gambar cantik, mereka ingin benar-benar dapat melakukan pengukuran kuantitatif,” kata Pontoppidan, dilansir dari PopSci

Langkah baru ini mencakup pemeriksaan setiap fungsi instrumen, mengevaluasi kinerjanya, dan mengkalibrasi sistemnya untuk memastikan bahwa urutan operasi kritis dapat diikuti hingga akhir. Tahap ini sangat penting untuk memastikan bahwa semua pengumpulan data selanjutnya berjalan dengan baik. 

Tes target bergerak yang akan digunakan untuk mengikuti asteroid melalui ruang angkasa. Tes ini memastikan bahwa JWST dapat membedakan tanda-tanda planet di luar tata surya kita, atau eksoplanet, adalah salah satu tes di daftar periksa JWST. 

Tes lain akan melibatkan pengarahan teleskop di berbagai bagian langit, termasuk Awan Magellan Besar, untuk mengukur dan kemudian memperbaiki distorsi optik yang mungkin dimiliki peralatannya.

Teleskop memiliki empat instrumen yang masing-masing dirancang untuk mengumpulkan data dengan cara tertentu. Kamera dan sensor spektrografi telah disetel untuk mendeteksi gelombang elektromagnetik dalam kisaran inframerah menengah hingga dekat, yang dilepaskan oleh objek kosmik yang jauh dan tidak terdeteksi oleh mata kita. 

Setelah tes kinerja perangkat selesai, mereka akan mendeteksi dan memotret galaksi jauh dan bintang yang baru terbentuk. Selanjutnya, data bisa digunakan untuk menentukan massa, suhu, komposisi kimia, dan sifat fisik lainnya dari banyak benda langit.

Menurut Scott Friedman, seorang ilmuwan observatorium di Space Telescope Science Institute dan seorang ilmuwan yang ditugaskan untuk proyek JWST, pengukuran yang dilakukan oleh JWST tidak akan digunakan untuk studi selama beberapa bulan pengujian.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement