Rabu 11 May 2022 21:58 WIB

Menlu Rusia Klaim Operasi Militer akan Akhiri Dominasi Barat

Saat operasi militer selesai, Barat akan berhenti mempromosikan dunia unipolar AS.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov berharap operasi militer khusus di Ukraina akan mengakhiri dominasi Barat di dunia, Rabu (11/5/2022).
Foto: AP/Shamil ZhumatovPool Reuters
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov berharap operasi militer khusus di Ukraina akan mengakhiri dominasi Barat di dunia, Rabu (11/5/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov berharap operasi militer khusus di Ukraina akan mengakhiri dominasi Barat di dunia, Rabu (11/5/2022). Saat operasi tersebut selesai, maka Barat akan berhenti mempromosikan dunia unipolar yang didominasi oleh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.

"Kami berharap dan berharap bahwa penyelesaian operasi militer kami setelah mencapai semua tujuan yang ditetapkan dalam kerangka kerjanya akan berkontribusi untuk menghentikan upaya Barat untuk melemahkan hukum internasional, mengabaikan dan sangat melanggar prinsip-prinsip Piagam PBB, termasuk prinsip kesetaraan kedaulatan negara," ujar Lavrov ketika bertemu dengan Menteri Luar Negeri Oman Sayyid Badr Albusaidi dikutip dari Anadolu Agency.

Baca Juga

Pembubaran Uni Soviet pada tahun 1991 menandai era unipolar yang ditandai dengan supremasi AS dalam urusan ekonomi, militer dan politik di panggung dunia. Rusia menyebut perangnya di Ukraina, yang dimulai pada Februari, sebagai "operasi militer khusus" untuk "demiliterisasi" dan "denazifikasi" negara tetangga.

Lavrov mengatakan Rusia tidak ingin perang dengan Eropa, tetapi pernyataan politisi Eropa bahwa Rusia harus dikalahkan di medan perang menjadi perhatian. Dia berpendapat bahwa tujuan Moskow di Kiev adalah untuk mencegah pelanggaran hak-hak penduduk berbahasa Rusia di Donbas. Operasi militer pun perlu dilakukan untuk mencegah Barat menciptakan ancaman militer ke Rusia dari wilayah Ukraina.

Ditanya tentang sanksi terhadap Rusia, Lavrov mengatakan pihak berwenang tahu siapa yang harus berurusan dengan mereka. Jika sumber energi Rusia dilarang di Eropa, Rusia memiliki cukup banyak pembeli di bagian lain dunia.

Tentang kemungkinan krisis global karena perang yang sedang berlangsung, Lavrov mengatakan Rusia telah dipotong dari logistik oleh negara-negara Barat. Konsekuensi tindakan itu harus ditujukan kepada mereka yang membuat keputusan yang relevan.  Rusia maupun Ukraina adalah pengekspor utama gandum dan minyak bunga matahari bagi banyak negara.

"Masalah yang baru saja Anda sebutkan, diciptakan semata-mata oleh larangan, sanksi ilegal yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat," kata Lavrov.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement