Kamis 12 May 2022 04:40 WIB

Doa Nabi Ibrahim yang Indah dan Sarat dengan Pesan Ketawaduan

Nabi Ibrahim memunajatkan doa dengan penuh ketawaduan

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Berdoa (Ilustrasi). Nabi Ibrahim memunajatkan doa dengan penuh ketawaduan
Foto: Republika/Wihdan
Berdoa (Ilustrasi). Nabi Ibrahim memunajatkan doa dengan penuh ketawaduan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Para nabi merupakan teladan dalam segala hal, termasuk dalam memunajatkan doa. Dalam Alquran terdapat banyak sekali doa-doa para nabi, terutama doa Nabi Ibrahim ‘alaihissallam.

Dikutip dari buku Jangan Takut Hadapi Hidup karya Dr Aidh Abdullah Al-Qarny, Ketika berdoa, Nabi Ibrahim tidak langsung memohon apa yang diinginkannya melainkan dengan menggunakan bahasa yang lebih halus. Beliau pernah berdoa: 

Baca Juga

وَٱلَّذِىٓ أَطْمَعُ أَن يَغْفِرَ لِى خَطِيٓـَٔتِى يَوْمَ ٱلدِّينِ "Dan Yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat". (QS Asy Syuara ayat 82)

Lihatlah, beliau tidak mengatakan “Dan Allah yang mengampuni dosa-dosaku di hari kiamat,” meskipun beliau adalah seorang Nabi yang pasti diampuni dosa-dosanya oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Beliau malu untuk memohon langsung seperti itu. Hal ini merupakan bentuk penghormatan, rasa malu, dan rasa takut beliau kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Beliau kemudian meneruskan doanya.

رَبِّ هَبْ لِى حُكْمًا وَأَلْحِقْنِى بِٱلصَّٰلِحِينَ Rabbi habbli hukman wa al hiqni bis shalihin. (Ibrahim berdoa), "Ya Tuhan-ku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh." (QS Asy Syuara ayat 83)

Maksudnya, matikanlah aku dengan membawa kalimat tauhid dan agama Islam yang murni.

وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ  وَٱجْعَلْنِى مِن وَرَثَةِ جَنَّةِ ٱلنَّعِيمِ waj’alli lisana shidqin fil akhirin, waj’alni min waratsati jannatin na’im. "Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian, dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh kenikmatan." (QS Asy Syuara ayat 84-85)

Apa yang dimaksud dengan “Tutur kata yang baik bagi orang-orang yang akan datang”? Yaitu apabila Anda mati, kebaikan-kebaikan Anda selalu disebut-sebut oleh orang.    

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement