REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) mulai mengembangkan pendidikan berbasis industrialisasi. Tujuannya adalah agar para siswa mampu mengelola potensi sumber daya alam (SDA) di Negeri Serumpun Sebalai itu.
"Kita mulai membuat kebijakan pendidikan yang mengarahkan kepada pengelolaan SDA unggul di Babel," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Rabu (11/5/2022).
Ia mengatakan Presiden Joko Widodo menyatakan pada 2024 timah tidak lagi diekspor, tetapi lebih banyak dikelola di dalam negeri. Hal itu artinya akan ada industrialisasi di Bangka Belitung.
"Kita mendorong dunia pendidikan sudah mulai mengarahkan para siswa agar mereka terbiasa dengan pekerjaan-pekerjaan bersifat industrialisasi," ujarnya.
Menurut Erzaldi, tidak hanya timah tetapi hal itu juga menyangkut mineral ikutan bijih timah, energi listrik, pertanian, perkebunan, perikanan, dan potensi SDA unggul. "Ketersediaan listrik tinggi yang membutuhkan teknologi digital dan bagaimana kemampuan para siswa ini untuk menguasai teknologi digital, agar mampu membuat aplikasi-aplikasi tersebut," katanya.
Dengan adanya pengembangan pendidikan yang mengarah ke industrialisasi, maka kemampuan para siswa tidak lagi biasa-biasa saja untuk mengelola SDA unggul daerah ini. "Jika kemampuan para siswa biasa-biasa saja, tentunya mereka akan tertinggal karena tidak mampu mengelola SDA unggul daerah ini," jelas Erzladi.