REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Uber Indonesia masih belum bisa berbuat banyak menghadapi raksasa China. Dari dua laga pertama yang dimainkan skuad muda Pelatnas Cipayung tertinggal 0-2.
Dalam laga pembuka, meski sempat memberi perlawanan, tunggal pertama Komang Ayu Cahya Dewi harus mengakui keunggulan lawannya.
Dalam laga Kamis (11/5) di Impact Arena Bangkok, Komang yang berperingkat 203 dunia kalah dua gim langsung 12-21, 11-21 dari Chen Yufei yang peringkat tiga dunia.
Usai laga Komang mengaku sudah main maksimal. "Saya sudah berusaha semaksimal mungkin. Ke mana bola sudah saya kejar, tetapi tidak mudah. Permainan Chen Yu Fei rapi sekali. Tidak ada celahnya untuk diserang."
"Sepanjang pertandingan, saya dikontrol habis sama dia. Tidak ada kesempatan sekali pun untuk bisa mengontrol permainan dia."
"Dari permainan tadi, saya sadar standar permainan saya belum apa-apa dibandingkan dia. Untuk bisa seperti dia, saya harus meningkatkan segalanya. Saya sadar, untuk bisa menyamai standar seorang juara Olimpiade itu perlu kerja keras," ujarnya menambahkan.
"Pengalaman itu tidak bisa bohong. Dia bisa bermain sempurna dan tidak ada boros-borosnya dengan membuang angka," katanya.
Ia mengatakan, Yu Fei dia, beda dengan Akane Yamaguchi asal Jepang yang pernah ia hadapi di Kejuaraan Asia lalu. "Saya masih bisa mengontrol permainan Akane. Lawan Chen Yu Fei, tidak ada kesempatan sama sekali," kata dia.
"Pelajaran penting yang saya dapatkan dari Chen Yu Fei, saya harus lebih tenang, tahan, tidak buru-buru, sabar dan harus rapi dalam bermain," ujar dia menambahkan.
Dalam pertandingan kedua pasangan Indonesia Febriana Dwipuji Kusuma/ Amalia Cahaya Pratiwi juga harus mengakui lawannya.
Sebenarnya Ana/Tiwi mampu meladeni permainan Chen Qingchen/Jia Yifan. Namun, akhirnya harus kalah dua gim langsung 19-21 dan 16-21.